8 Cara Menjadi Sabar Ketika Kencan dengan Si Narsistik

8 Cara Menjadi Sabar Ketika Kencan dengan Si Narsistik

8 Cara Menjadi Sabar Ketika Kencan dengan Si Narsistik

wargasipil.com – Menjajaki hubungan dengan seorang narsistik memerlukan kesabaran lebih, terutama ketika kencan dengannya.

Narsistik adalah gangguan kepribadian yang membuat orang empatinya berkurang dan cenderung mementingkan dirinya sendiri.

Tak hanya itu, orang dengan kondisi tersebut juga mengharapkan perhatian dan pujian karena merasa dirinya berharga.

Tanda gebetan narsistik

Menurut psikolog klinis, Carla Marie Manly, Ph.D kesabaran diperlukan ketika kencan dengan si narsis karena mereka butuh waktu untuk berubah.

Tetapi, proses ia untuk mengubah dirinya tidaklah cepat dan perubahan yang positif harus didorong oleh keinginannya sendiri.

Biasanya gebetan yang mengalami narsistik dapat dideteksi dari beberapa tanda sebagai berikut:

  • Love bombing: si narsis bisa menghujani gebetannya dengan hadiah dan pujian. Tapi, apa yang ia berikan bertujuan supaya calon pasangannya terikat secara emosional.
  • Kurang empati: si narsis kesulitan memahami gebetannya. Kemungkinan, ia sulit terhubung secara emosional ketika sudah membina asmara.
  • Tidak percaya diri: harga diri orang yang narsistik rendah sehingga ia tidak mampu memperhatikan kebutuhan orang lain.
  • Insecure: si narsis dapat merasakan insecure yang membuatnya cemas atau berusaha menghindar. Si narsis juga membutuhkan pujian dan pengakuan dari orang lain.
  • Merasa berhak: orang yang narsistik merasa berhak menerima perhatian, tapi tidak mau memberikan perhatian kepada orang lain.
  • Sangat sensitif: si narsis dapat menyerang orang lain ketika ia dikritik dan tidak merasa bersalah meski perilakunya tidak dapat diterima.

Cara menjadi sabar ketika kencan dengan narsistik

Karena si narsis perlu perhatian khusus, begini cara menjadi sabar ketika ngedate dengannya.

1. Menyatakan harapan

Gebetan sebaiknya memberi tahu si narsis secara jelas dan ringkas apa yang ia harapkan dan yang akan terjadi jika tidak terwujud -termasuk berpisah.

Menyatakan harapan kepada orang yang narsistik berguna supaya ia menghormati kebutuhan pasangannya tanpa membawa kerugian.

Di sisi lain, memberi tahu harapan kepada si narsis dapat mencegah masalah dan supaya ia menjajaki hubungan dengan baik.

Apabila orang dengan kondisi tersebut tidak mampu mengendalikan dirinya, beri tahu bahwa ia belum mampu memperhatikan orang lain.

2. Jaga batasan

Karena si narsis terlalu mementingkan dirinya sendiri, ada baiknya gebetan yang dekat dengannya untuk menjaga batasan.

Cara untuk menetapkan batasan bisa dimulai dengan memberi tahu orang yang narsistik hal apa saja yang tidak bisa diterima orang lain.

3. Berusaha menjauh

Karena kesabaran sangat dibutuhkan ketika dekat dengan si narsis, adalah menjauhi drama dan perilaku buruknya.

Tak ada salahnya untuk meninggalkan gebetan yang narsistik untuk makan malam dengan teman, solo traveling, mencari hobi baru, atau menjalani terapi.

Ingatlah memberikan waktu untuk diri sendiri adalah hal yang baik dalam hubungan -terutama ketika berkencan dengan orang yang narsistik.

4. Memahami

Sangat mudah untuk menginternalisasi kesalahan ketika orang yang narsistik berperilaku buruk kepada gebetannya.

Ingatlah bahwa apa yang ia lakukan adalah gejala narsistik sebagai hasil yang terjadi pada dirinya sendiri.

Menurut pekerja sosial klinis, Mara Maeglin, LCSW, apa yang dilakukan si narsis adalah cerminan dari dalam dirinya yang tidak baik-baik saja.

Siapa pun disarankan merubah caranya menafsirkan perilaku orang yang narsistik supaya tidak tersinggung.

5. Bersiap untuk berkorban

Orang yang berkencan dengan si narsis sepertinya mau tidak mau berkorban lebih banyak.

Maeglin menyampaikan bahwa orang yang narsistik dapat merasakan cinta ketika ia berusaha untuk sembuh.

Kendati demikian, secara otomatis ia cenderung mengutamakan kebutuhan dirinya sendiri.

Ia mengatakan, pengorbanan bagi si narsis bisa meliputi keinginan, pikiran, kebutuhan, termasuk perasaaan.

Kemungkinan juga seseorang yang berkencan dengan orang yang narsistik menjadi pasif dan berusaha menyenangkannya.

6. Waspada

Kalau sudah bersabar tapi hasilnya masih nihil, kemungkinan orang yang kadung cinta dengan si narsis perlu juga waspada.

Pasalnya, orang yang narsistik dapat melakukan gaslighting supaya gebetannya agar mempertanyakan dirinya sendiri.

Si narsis biasanya berusaha melakuka perilaku buruk itu untuk:

  • Menjauhkan gebetannya dari teman dan keluarga
  • Memengaruhi kondisi mental si gebetan
  • Mengurangi perasaan
  • Menyangkal apa yang diketahui gebetannya.

7. Pertahankan harga diri

Meski hubungan dengan orang yang narsistik seringkali berjalan romantis pada awalnya, ia dapat berubah ketika mengetahui kekurangan gebetannya.

Setelah suatu hubungan dimulai, ia bisa menujukkan ketidaktertarikannya terhadap dan tidak perhatian lagi pada pacarnya.

Ketika dihadapkan pada suatu hal yang membuat malu, orang yang narsistik mungkin menunjukkan kemarahan sebagai gantinya.

Inilah sebabnya mengapa mengkritik si narsis dapat melukai harga dirinya dan membuat ia memusuhi orang lain.

Tidak menutup kemungkinan si narsis juga merendahkan orang lain yang berusaha mengkritiknya.

Apabila kondisinya tidak membaik, psikolog klinis Ramani Durvasula, menyarankan orang yang kencan dengan si narsis untuk segera pergi.

8. Jangan mudah dimanipulasi

Si narsis cenderung mengalihkan kekurangan dirinya sendiri kepada orang di sekitarnya, terutama yang terdekat.

Orang seperti itu juga cenderung mengalihkan tanggung jawab dan mungkin mencoba mengalihkan kesalahan kepada gebetannya.

Pergeseran kesalahan memungkinkan ia untuk mengendalikan hubungan dan persepsi gebetannya.

Ini dapat menyebabkan orang yang sedang dekat dengan si narsis mempertanyakan perilakunya sendiri dan menginternalisasi kesalahan.

Perilaku beracun ini dapat beriringan dengan kekerasan dalam rumah tangga. Pada titik mana, penting untuk mencari bantuan dan keluar dari hubungan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”