Bahaya untuk Kesehatan, Mengapa Karsinogen Tetap Dipakai di Kosmetik?

Bahaya untuk Kesehatan, Mengapa Karsinogen Tetap Dipakai di Kosmetik?

Bahaya untuk Kesehatan, Mengapa Karsinogen Tetap Dipakai di Kosmetik?

wargasipil.com – Kandungan karsinogen yang dipakai dalam produk kosmetik terbukti bisa berbahaya untuk kesehatan.

Oleh sebab itu, kita harus selalu jeli memilih produk skincare maupun make up yang dipakai untuk keamanannya.

Sebabnya, karsinogen adalah zat, organisme atau agen yang mampu menyebabkan kanker .


Bahan ini bukan hanya dihasilkan secara kimiawi namun juga tercipta secara alami misalnya dari sinar ultraviolet atau virus tertentu.

Namun paparan karsinogen tidak serta merta membuat kita terkenda kanker karena ada faktor lain yang berpengaruh seperti jumlah, durasinya, kondisi lingkungan dan genetik individu.

Sejauh ini, lebih dari 500 zat telah dinyatakan sebagai karsinogen, atau memiliki kemungkinan tersebut termasuk asbes, timbal, dan daging olahan.

Penggunaan karsinogen dalam kosmetik

Regulasi yang mengatur soal penggunaan karsinogen dalam industri kosmetik masih sangat terbatas.

Hal ini menyebabkan masih banyak perusahaan yang menggunakannya, terlebih dengan manfaatnya pada proses produksi item tersebut.

Beberapa jenis karsinogen yang banyak ditemukan dan wajib diwaspadai, antara lain:

Formaldehida

Formaldehida biasanya terkandung dalam peluruh rambut berbahan keratin, cat kuku, eye shadwo, maskara, blush on dan sampo.

Manfaatnya dalam produk untuk mencegah pertumbuhan bakteri sekaligus sebagai bahan pengawet.

Dikategorikan sebagai karsinogen, bahan ini bisa memicu iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan sistem pernapasan.

Jepang melarang penggunaan bahan ini sama sekali sedangkan Eropa membatasi kandungannya tidak lebih dari lima persen dalam produk.

Phenacetin

Phenacetin kadang-kadang masih digunakan dalam produk perawatan rambut termasuk cat rambut atau produk bleaching.

Bahan ini juga wajib dihindari karena dapat memicu kerusakan ginjal, anemi dan risiko tumor payudara.

Coal tar

Karsinogen ini digunakan dalam produk kosmetik seperti pewarna rambut, sampo, perawatan ketombe/kulit kepala dan perawatan kulit kemerahan/rosacea.

Bahan ini berisiko memicu kanker juga masalah paru-paru, kandung kemih, ginjal, reproduksi dan saluran pencernaan.

Pemerintah Eropa dan Kanada melarang penggunaannya dalam produk kecantikan, dalam jumlah apa pun.

Benzena

Benzena banyak ditemukan dalam kondisioner dan losion penata rambut namun berisiko untuk kanker dan reproduksi.

California Environmental Protection Agency menyatakan bahan ini sangat berbahaya karena paparanya bisa menyerang fungsi organ termasuk mata, kulit, sistem pernapasan, darah, sistem saraf pusat dan sumsum tulang.

Sejumlah negara sudah melarang penggunaan bahan ini dalam kosmetik yang beredar di pasaran.

Mineral oil

Karsinogen ini terdapat dalam kosmetik seperti eye shadow, pelembab, lip gloss, lipstik, kondisioner, pewarna rambut, skincare, perona pipi, dan concealer.

Meski demikian, penggunaannya dikhawatirkan dapat menyebabkan masalah pada mara, kulit, dan sistem pernapasan.

Silika

Silika kristal banyak digunakan dalam lipstik, lip gloss, eye shadow, eye liner, foundation, tabir surya, lotion dan sampo.

Lembaga terkait menyatakan ini bisa berbahaya pada sistem pernapasan termasuk memicu risiko kanker payudara.

Cara menghindari kosmetik dengan kandungan karsinogen

Masih banyak karsinogen lain yang mungkin terkandung dalam produk kosmetik yang kita pakai.

Maka penting sekali untuk membiasakan diri memeriksa item yang dibeli dan dipakai.

Baca label kosmetik tersebut dan simak dengan teliti soal kandungan yang dipakai.

Pastikan utuk menghindari produk yang mengandung formaldehida, phenacetin, coal tar, benzena, silika, arsenik dan lain-lain.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”