wargasipil.com – Platform investasi daring Bibit membagikan cara menyusun dana pensiun agar cukup untuk masa tua.
1. Tentukan kapan ingin pensiun
BPJS Ketenagakerjaan mengumumkan bahwa batas usia tenaga kerja untuk mulai mengambil manfaat pensiun berubah menjadi 58 tahun, mulai Januari 2022. Namun, seorang karyawan bisa menentukan sendiri usia berapa ingin pensiun.
Misalnya, seorang karyawan saat ini berusia 30 tahun dan memiliki target pensiun di usia 55 tahun. Artinya, karyawan tersebut punya waktu 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun sesuai target.
2. Hitung pengeluaran bulanan
Ada beberapa pilihan cara hidup saat pensiun, mulai dari hidup dengan sederhana, hidup sama seperti saat masih produktif, hingga hidup mewah. Sebelum membuat pilihan, hitung terlebih dahulu pengeluaran bulanan. Nantinya, pengeluaran bulanan itu akan dijadikan sebagai acuan untuk menghitung target dana pensiun di masa depan.
3. Hitung target dana pensiun
Setelah mengetahui besaran kebutuhan selama sebulan, selanjutnya menghitung berapa kebutuhan dana pensiun sesuai target. Jumlah pengeluaran bulanan setiap orang berbeda-beda, jadi sesuaikan saja dengan kebutuhan dan target.
Sebagai simulasi, bila seseorang memutuskan akan pensiun pada usia 55 tahun atau 25 tahun lagi dari sekarang, bisa dengan menghitung dana pensiun versi sendiri dengan menggunakan perhitungan Time Value of Money (TVM) dan kalkulator Bibit.
Misalnya, pengeluaran saat ini sebesar Rp5 juta per bulan, maka dalam satu tahun perlu Rp60 juta.
Untuk menghitung dana pensiun yang baru akan dipakai 25 tahun lagi, maka jumlah tersebut dikalikan 4 persen sebagai asumsi kenaikan inflasi per tahun. Sehingga, kebutuhan per tahun menjadi Rp159,9 juta.
Pertanyaan berikutnya, berapa dana pensiun yang harus dikumpulkan jika pada saat pensiun menggunakan Rp159,9 juta setiap tahun selama 20 tahun? Masa pensiun selama 20 tahun diambil dari data usia harapan hidup Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 70-75 tahun.
Maka, total dana pensiun yang harus dikumpulkan adalah sebesar Rp2,6 miliar berdasarkan kalkulator Bibit dengan tingkat asumsi return yang diperoleh sebesar 7 persen. Namun, angka tersebut akan berubah jika profil risiko berubah, karena tingkat profil risiko mempengaruhi instrumen investasi yang akan dipilih, sehingga mempengaruhi tingkat return yang didapat.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website suara.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”