TRIBUNWOW.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mempermudah proses untuk mengeluarkan paspor bagi warga Ukraina di wilayah pendudukannya.
Dilansir TribunWow.com, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk ‘mengencangkan tali di leher’ Ukraina.
Seperti dilaporkan media Rusia TASS, pada Senin (11/7/2022), Kremlin mengumumkan bahwa pihak berwenang Rusia akan mengizinkan semua warga Ukraina untuk berpartisipasi dalam prosedur jalur cepat untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia.
Baca juga: Masuki Wilayah Kekuasaan Musuh, Warga Ukraina Gunakan Identitas Fiktif hingga Simpan Lagu-lagu Rusia
Kremlin dilaporkan memperluas program yang sebelumnya sudah diterapkan pada warga di wilayah separatis Donetsk dan Luhansk.
Pasalnya, versi kebijakan sebelumnya hanya mencakup warga DPR, LPR dan Kherson dan Zaporozhye Region Ukraina.
Hal ini diumumkan oleh Putin yang diatur dalam keputusan Presiden Rusia diterbitkan Senin (11/7/2022).
“Menyatakan bahwa warga negara Ukraina, Republik Rakyat Donetsk (DPR) atau Republik Rakyat Lugansk (LPR) dan orang-orang tanpa kewarganegaraan yang tinggal secara permanen di DPR, LPR atau Ukraina berhak mengajukan banding untuk mendapatkan kewarganegaraan Federasi Rusia melalui prosedur yang disederhanakan.” sesuai dengan hukum ‘Tentang kewarganegaraan Federasi Rusia,” bunyi dekrit tersebut.
Baca juga: Gencar Aksi Sabotase Diduga oleh Ukraina, Pejabat Daerah Tunjukan Rusia Tewas akibat Bom Mobil
Dekrit tersebut juga menegaskan bahwa dinas di angkatan bersenjata atau penegakan hukum republik Donbass tidak akan menjadi penghalang untuk memperoleh kewarganegaraan Rusia.
“Layanan militer, dinas di keamanan nasional atau lembaga penegak hukum Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk tidak dapat dianggap sebagai alasan untuk menolak kewarganegaraan Rusia,” kata dokumen itu.
Di bawah undang-undang baru, warga Ukraina dimungkinkan untuk mengajukan kewarganegaraan Rusia tanpa memenuhi sejumlah prasyarat, seperti tinggal di Rusia selama lima tahun, memiliki sumber pendapatan, dan menjalani ujian bahasa Rusia.
Baca juga: Penyiksaan hingga Pencabulan Warga Sipil, Ukraina Usut 21 Ribu Kejahatan Perang Tentara Rusia
Namun, kebijakan baru tersebut telah dilihat sebagai upaya terbaru Rusia untuk membangun pengaruh atas Ukraina karena perang masih terus berkecamuk.
Menanggapi keputusan Putin, Kuleba menyatakan bahwa aturan tersebut tidak berlaku secara legal.
“Dekrit ini tidak berharga dan hanya menunjukkan selera agresif Putin. Saya yakin Angkatan Bersenjata Ukraina akan mengakhiri mereka dengan dukungan yang tepat dari mitra mereka,” kata Kuleba dilansir dari Newsweek, Senin (11/7/2022).
Kementerian luar negeri, dalam sebuah pernyataan yang diterjemahkan panjang, menggambarkan kebijakan itu sebagai pelanggaran lain terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.