New Delhi Siapkan Rp 8,9 Triliun untuk Bersihkan Polusi Udara Selama Tiga Tahun

Merdeka.com – Negara Bagian New Delhi, India berencana menggelontorkan dana USD 600 juta atau Rp 8,9 triliun selama tiga tahun untuk mengubah transportasi umum dengan kendaraan listrik guna meningkatkan kualitas udara. New Delhi selama ini dikenal sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia.

Delhi yang rutin menduduki puncak polusi udara global, sedang menjalankan strategi untuk membuat 80 persen busnya menjadi bus listrik pada 2025. Pemerintah juga akan mendirikan lebih banyak stasiun pengisian dan mengalihkan seperempat dari pasokan listriknya ke tenaga surya untuk mengatasi masalah tersebut, kata Jasmine Shah, wakil ketua Komisi Dialog dan Pembangunan pemerintah Delhi.

Dikutip dari Alarabiya, Senin (29/8), ibu kota New Delhi dan kota pusat keuangan Mumbai akan mengalokasikan dana untuk membersihkan air dan udara karena lonjakan populasi dan dampak negatif dari perubahan iklim yang meningkat.

Rencana ini sejalan dengan target negara yang secara bertahap mengurangi emisi berbahaya menjadi nol bersih. India menjadi negara urutan ketiga penyumbang polusi terbesar di dunia.

Soal anggaran bukanlah masalah utama, kata Shah kepada Bloomberg Television dalam wawancara Kamis lalu. Masalah terbesar adalah kurangnya kemauan politik, katanya.

“Seiring waktu, mungkin di tahun-tahun mendatang, dukungan anggaran tambahan seperti obligasi hijau atau keuangan internasional akan sangat penting,” kata Shah.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan target emisi nol bersih India pada 2070 saat KTT Perubahan Iklim COP26 di Glasgow tahun lalu.

India telah mengambil serangkaian kebijakan, termasuk insentif terkait produksi untuk kendaraan dan baterai listrik serta amandemen undang-undang penggunaan energi, selain meluncurkan rencana hidrogen nasional.

Kendaraan listrik (EV) menyumbang 12 persen dari total produksi di Delhi dalam dua tahun terakhir, kata Shah.

Delhi telah menyiapkan 2.500 titik pengisian daya baterai, terbanyak di India, dan menutup semua pembangkit listrik termal untuk membantu meningkatkan kualitas udara.

Reporter Magang: Gracia Irene [pan]

Baca juga:
India Ciptakan Helm Anti Polusi
Di Sejumlah Negara, Demokrasi Sedang Menemui Ajalnya
Ilmuwan Peringatkan Ini yang Bakal Terjadi Setelah Perang Nuklir Jika Kita Selamat
Penelitian Ungkap Berapa Jumlah Korban Tewas jika Terjadi Perang Nuklir AS-China
Daftar Negara di Dunia yang Kembali Wajibkan Pemakaian Masker
Ibunya Diperkosa Sampai Melahirkan, 30 Tahun Kemudian Anaknya Perjuangkan Keadilan


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.