Tips Menghindari Phishing Layanan Keuangan yang Masih Meresahkan

WargaSipil.com – Perkembangan teknologi dalam sistem pembayaran telah menggantikan peran uang tunai sebagai alat pembayaran, sehingga transaksi nontunai di Indonesia semakin efisien. Ditambah lagi, transaksi nontunai semakin diminati dengan hadirnya Indonesia Standard Quick Response Code (QRIS).

QR Standard Indonesia (QRIS) merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan transaksi keuangan serta mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.

Sejak periode Februari 2022, pengguna sistem QR ini telah mencapai hampir 16 juta orang dan Bank Indonesia menargetkan akan mencapai 26 juta hingga akhir tahun ini. Namun, segala kemudahan yang didapat dari digitalisasi keuangan tersebut masih dibayangi oleh risiko siber, salah satunya yang paling sederhana namun efektif yakni phishing.

Berdasarkan statistik terbaru Kaspersky, perusahaan keamanan siber ini menyebut, sebanyak 356,786 phishing terkait keuangan (finansial) terdeteksi dan telah diblokir terhadap pengguna di Indonesia selama paruh pertama tahun ini. Dari jumlah itu, total 166,857 insiden menargetkan sistem pembayaran.

Statistik tersebut berasal dari data anonim berdasarkan pemicu komponen deterministik dalam sistem Anti-phishing Kaspersky di komputer para pengguna. Komponen mendeteksi semua halaman dengan konten phishing yang coba dibuka oleh pengguna dengan mengikuti tautan dalam pesan email atau di web, selama tautan ke halaman ini ada di basis data Kaspersky.

Toko online terus menjadi sektor yang menguntungkan bagi para penjahat dunia maya. Sebanyak 169,326 upaya telah digagalkan oleh perusahaan keamanan siber global di Indonesia dari periode Januari hingga Juni 2022.

Hal ini patut menjadi perhatian mengingat tren belanja online di Indonesia meningkat dari sisi transaksi konsumen, tidak hanya untuk generasi muda tetapi juga untuk kalangan generasi lebih tua. Selanjutnya, selama paruh pertama tahun ini, sebanyak 20,603 deteksi upaya phishing di dalam negeri berkaitan dengan perbankan online.

“Paruh pertama tahun ini pembatasan sosial di Asia Tenggara telah dibuka kembali, namun kebiasaan pandemi tampaknya tetap konsisten. Meskipun kebebasan tatap muka telah hadir kembali, kita tahu bahwa kita masih lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan, belanja, dan keuangan secara online karena kenyamanannya yang tak tertandingi,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Dia melanjutkan, regulator dan para pelaku industri di kawasan ini semuanya mendukung untuk Asia Tenggara lebih maju secara digital. Faktanya, negara-negara di sini siap untuk menghubungkan sistem pembayaran kode QR mereka sebelum tahun berakhir untuk menghilangkan kerepotan pertukaran mata uang.

Ini adalah perkembangan yang disambut baik dengan kesempatan keuntungan ekonomi yang besar, baik bagi kita para pengguna dan para penjahat dunia maya.

“Dengan sebagian besar pengguna di sini menyadari ancaman yang menargetkan uang online, sekarang saatnya untuk bertindak segera dan mengamankan perangkat seluler Anda demi menikmati keuntungan dari ekosistem keuangan regional yang lebih terhubung,” tambah Yeo.

Bagaimana pengguna dapat mengamankan data keuangan mereka secara online dan terhindar dari upaya phishing, Kaspersky memberikan beberapa tips yang bisa diikuti.

Pertama, selalu memperhatikan email yang mencurigakan. Jika terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, periksa, periksa kembali, dan periksa tiga kali. Kemudian, pertahankan dua alamat email jika Anda menggunakan akun gratis.

Salah satunya digunakan sebagai penggunaan resmi dan yang lainnya untuk situs web yang mengharuskan Anda masuk untuk membaca berita atau mengumpulkan informasi.

Perlu diingat juga kalau tidak semua ponsel cerdas aman, jadi berhati-hatilah dengan pesan yang akan mengarahkan Anda ke situs web. Terdapat sejumlah perangkat lunak berbahaya yang dapat masuk ke daftar kontak dan aplikasi keuangan Anda, jadi, waspadalah.

Terakhir, gunakan solusi keamanan yang andal dengan anti-phishing dan kemampuan pembayaran yang aman.
Paling utama, pertahanan terbaik terhadap phishing adalah mendapatkan informasi dan membedakan email dan pesan lain yang diterima pengguna.

Tidak ada salahnya untuk terlalu berhati-hati, terutama karena sebagian besar transaksi keuangan sekarang dilakukan secara online untuk mengejar digitalisasi.

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”