wargasipil.com – “Dengan ini kami nyatakan bahwa dr. Tifauzia Tyassuma tidak pernah mendapat gelar Doktor dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara,” demikian bunyi pernyataan kampus filsafat yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta tersebut.
“dr. Tifauzia Tyassuma hanya pernah mengikuti Program Matrikulasi Filsafat TA 2018/2019 di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, tetapi tidak selesai karena yang bersangkutan tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh para dosen,” lanjut pernyataan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan STF Driyarkara untuk menanggapi berita di sejumlah media yang menyebut bahwa Dokter Tifa menyandang gelar doktor filsafat dari kampus tersebut.
Sementara program matrikulasi filsafat di STF Driyarkara wajib diikuti oleh mereka yang hendak menempuh pendidikan S2 atau S3 Filsafat, tetapi lulus dari program S1 atau S2 non-filsafat. Program ini ditempuh selama 2 sampai 4 semester. Sertifikatnya, jika lulus, hanya berlaku 1 tahun.
Belum diketahui siapa yang pertama kali menyebut Dokter Tifa memiliki gelar doktor filsafat dari STF Driyarkara. Beberapa media yang menulis klaim tersebut – termasuk Suara.com – mengutip dari akun LinkedIn yang mengatasnamakan Dokter Tifa. Belum diketahui akun tersebut asli atau tidak.
Sementara di profil akun Twitter-nya sendiri, Dokter Tifa tak menyebut soal Driyarkara. Tetapi ia mengklaim sebagai kandidat PhD – gelar setara doktor – di bidang filsafat serta ilmu sosial.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website suara.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”