Saling Serang Bos Telegram-Bos WhatsApp Terkait Masalah Keamanan

WargaSipil.com-Pendiri Telegram, Pavel Durov belum lama ini melontarkan statement yang tampaknya bikin kesal WhatsApp, rival mereka untuk urusan aplikasi perpesanan instan. Durov membuat begitu banyak pengguna WhatsApp khawatir setelah dia terlihat mengeluarkan peringatan baru untuk tidak menggunakan aplikasi tersebut.

Durov menyatakan pada hari Kamis lalu bahwa ia memiliki bukti kalau aplikasi tersebut mengalami kesalahan keamanan besar yang berpotensi membahayakan banyak orang. Untuk lebih spesifik, dia mencatat bagaimana peretas memiliki akses penuh ke perangkat tempat aplikasi telah diinstal.

Postingan itu diungkapkan minggu lalu di mana ia menguraikan betapa mudahnya bagi peretas untuk mendapatkan kendali atas ponsel pengguna hanya dengan menambahkan video bertema jahat atau memulai panggilan video melalui aplikasi.

Dikutip dari channel Pavel Durov, ia menyebut hal ini bisa terjadi melalui masalah keamanan yang diungkapkan oleh WhatsApp sendiri pada beberapa pekan lalu. “Yang harus dilakukan peretas untuk mengontrol ponsel Anda adalah mengirimi Anda video berbahaya atau memulai panggilan video dengan Anda di WhatsApp,” kata Durov.

Durov menambahkan, masalah keamanan WhatsApp yang persis seperti ini ditemukan pada 2018, lalu di 2019, dan satu lagi pada 2020. Selain itu menurutnya, masalah ini juga ada di 2017. “Sebelum 2016, WhatsApp tidak memiliki enkripsi sama sekali,” kata Pavel Durov dalam pernyataan yang dikirimkannya kepada para pengguna Telegram tersebut.

Durov juga mengklaim, setiap tahun mereka mempelajari beberapa masalah di WhatsApp yang membahayakan semua yang ada di perangkat penggunanya. “Yang berarti hampir pasti bahwa celah keamanan baru sudah ada di sana. Masalah seperti itu hampir tidak disengaja – mereka ditanam di pintu belakang,” lanjut Durov.

Seperti yang disebutkan Durov, Anda dapat menggunakan platform perpesanan apa pun pilihan Anda, tetapi menghapus akun WhatsApp Anda mungkin merupakan keputusan terbaik Anda.

Selain itu, ia bahkan menyebutnya sebagai alat yang telah dirancang untuk tujuan pengawasan selama lebih dari 13 tahun dan sudah saatnya orang menyadari betapa seriusnya masalah ini.

Berita ini pun dikomentari oleh Will Cathcart melalui akun Twitter resminya. Ia mengatakan tidak menggunakan Telegram untuk apapun yang bersifat pribadi atau privat. Menanggapi klaim tersebut Will Cathcart, kepala Whatsapp mengatakan bahwa dirinya tidak percaya sedikit pun mengenai apa yang dikatakan Pavel Durov.

“Saya tidak percaya sedetik pun bahwa Pavel membuat klaim ini tanpa minat untuk mengembangkan aplikasinya. Sangat sedih melihat Telegram mencoba dan menggunakan disinformasi sebagai taktik untuk meningkatkan pertumbuhan mereka,” kata Cathcart menanggapi pernyataan Durov ini.

Balik menyindir, Cathcart juga menyatakan, tidak seperti WhatsApp, Telegram tidak memiliki enkripsi ujung ke ujung bawaan dan tidak ada cara untuk mengaktifkannya untuk grup Sehingga, kata Cathcart, Telegram memiliki salinan dari pesan penggunanya, dan menyebut dirinya mengkhawatirkan hal itu. (*)

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”