Pantau Pendatang, Otoritas Perbatasan AS Gunakan Teknologi Canggih

Pantau Pendatang, Otoritas Perbatasan AS Gunakan Teknologi Canggih

WargaSipil.com – Amerika Serikat selalu jadi magnet para pendatang atau imigran untuk datang, baik secara legal atau ilegal. Mereka datang ke AS umumnya untuk mengadu nasib.

Gelombang pendatang kini jadi masalah baru bagi AS dan menciptakan efek turunan lainnya. Oleh karenanya, segala cara dilakukan pemerintah AS untuk membatasi para pendatang yang sekiranya bakal jadi beban bagi negara.

Termasuk yang tidak banyak diketahui, pejabat perbatasan AS dapat menambahkan atau menyalin data ponsel para pendatang ke database mereka. Baik di bandara, pelabuhan laut, dan penyeberangan perbatasan.

Ini juga mengacu pada perangkat elektronik lain seperti tablet atau komputer. Menurut data resmi, pejabat pemerintah AS menambahkan data dari sebanyak 10.000 perangkat setiap tahunnya.

Ribuan pejabat pemerintah dapat mengakses informasi dari database tanpa melaporkan tujuan pencarian mereka secara rinci. Dikutip dari Engadget, dalam surat yang ditulis oleh Senator Ron Wyden kepada Komisaris CBP Chris Magnus, otoritas perbatasan dapat membaca bahwa informasi tersebut tetap berada di database selama lebih dari 15 tahun.

Hal ini memungkinkan para pejabat AS untuk tanpa pandang bulu membobol catatan pribadi orang Amerika atau pendatang tanpa dicurigai melakukan kejahatan. Dengan kata lain, mereka dapat mengakses pesan teks orang, log panggilan, daftar kontak, dan bahkan foto, serta informasi pribadi lainnya ketika dibutuhkan atau diinginkan petugas perbatasan.

“Orang Amerika yang tidak bersalah seharusnya tidak tertipu untuk membuka kunci ponsel dan laptop mereka. CBP tidak boleh membuang data yang diperoleh melalui ribuan pencarian telepon tanpa surat perintah ke dalam data base pusat, menyimpan data selama lima belas tahun, dan mengizinkan ribuan karyawan DHS untuk mencari melalui data pribadi orang Amerika kapan saja mereka mau,” tulis Wyden.

Menurutnya, lembaga penegak hukum hanya perlu mengamankan surat perintah jika mereka ingin mengakses konten telepon. Namun, ternyata otoritas perbatasan menghindari aturan ini.

Secara umum, otoritas perbatasan dapat menelusuri perangkat pelancong dalam pencarian dasar. Tetapi jika mereka menemukan sesuatu yang mencurigakan, petugas perbatasan dapat melakukan pencarian lebih lanjut.

“Mereka akan bertindak seperti itu ketika berpikir pelancong itu melanggar hukum atau melakukan sesuatu yang mengancam keamanan nasional. Ini juga berarti mereka dapat memeriksa ponsel, tablet, atau PC pelancong,” imbuh Wyden.

Dalam setahun terakhir, CBP melakukan sekitar 37.000 pencarian perangkat pelancong. Jumlah pendatang ke AS pada waktu tersebut melebihi 179 juta orang.

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”