WargaSipil.com – Di era digital di mana sebagian besar hidup kita dihabiskan secara online, perlindungan data yang memadai menjadi sangat penting untuk mencegah pelanggaran dan penyalahgunaan data pribadi. Selain itu, ancaman siber telah menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak orang, karena data pribadi secara terus-menerus dikumpulkan untuk keperluan iklan atau bahkan dijual.
Maka dari itu, perlindungan data menjadi sesuatu yang membutuhkan upaya kolektif.
Pemerintah Indonesia sendiri baru saja mengesahkan RUU Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP) yang telah lama dinanti menjadi produk Undang-undang. Hal ini merupakan langkah tepat dalam upaya memastikan perlindungan yang maksimal terhadap data pribadi. Namun, para warga dan platform digital juga perlu memainkan perannya masing-masing guna mencapai perlindungan data pengguna yang maksimal.
Telegram, sebagai salah satu aplikasi pesan singkat yang paling banyak digunakan di Indonesia, memahami perannya dalam melindungi data penggunanya dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, serta menyediakan fitur keamanan yang ekstensif sehingga pengguna dapat melindungi data mereka.
Telegram mengklaim, pihaknya menyimpan pesan dari obrolan cloud pengguna di server mereka sehingga pengguna dapat mengakses data dari perangkatnya kapan saja. Namun, untuk memastikan keamanan data pengguna, data ini terenskripsi sehingga teknisi lokal atau penyusup tidak dapat mengaksesnya.
“Selain itu, fitur Secret Chats menggunakan enkripsi end-to-end sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat mengetahui isinya. Bahkan Telegram tidak memiliki akses ke isi pesan di Secret Chats tersebut,” jelas pihak Telegram.
Kemudian, dikatakan juga kalau salah satu prinsip dasar Telegram dalam hal pengumpulan dan pemprosesan data adalah hanya menyimpan data yang diperlukan agar dapat berfungsi sebagai layanan pengiriman pesan yang aman. Selain nomor ponsel kamu (yang disembunyikan dari pengguna lain, Red), Telegram tidak mengharuskanmu untuk memberikan nama asli, jenis kelamin, usia, atau preferensimu.
Kamu juga tidak perlu membagikan alamat email kamu dengan Telegram, kecuali jika kamu memilih untuk membagikan emailmu untuk keperluan pemulihan kata sandi atau log in dengan email. Email kamu pun tidak akan digunakan untuk hal lain selain tujuan tersebut.
Sementara dari segi fitur, di Telegram, pengguna juga dapat memilih di antara berbagai fitur yang tersedia untuk mendapat tingkat keamanan yang kamu inginkan. Selain Secret Chats yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa fitur yang dapat kamu aktifkan dan sesuaikan dengan keinginan kamu:
Lock Chats: Kamu dapat mengunci obrolan dengan mengatur kode sandi. Untuk melakukan hal ini, kamu bisa klik Settings – Privacy and Security – Passcode & Face ID – dan Turn Pascode On. Kamu juga dapat mengaktifkan fitur ini kapan saja.
Self-Destruct Chats: Aktifkan fitur ini untuk menghancurkan pesan secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
Auto-Delete Mode: Atur pesan kamu dalam mode Auto-Delete sehingga riwayat obrolan kamu dapat dihapus secara berkala dan teratur.
Sembunyikan Nomor Teleponmu: Secara default, orang yang tidak memiliki nomor kontakmu pada ponselnya tidak dapat melihat nomor telepon kamu di Telegram. Akan tetapi, kamu juga dapat mengatur pengaturannya sehingga tidak ada orang yang dapat melihatnya.
Batasi Undangan untuk Masuk Grup: Melalui fitur ini, kamu dapat mengatur siapa saja yang dapat mengundang kamu ke grup. Dengan cara ini, kamu dapat terhindar dari undangan ke grup yang tidak diketahui.
Aktifkan Protected Content di Grup dan Channel: Melalui fitur ini, pemilik Grup dan Channel dapat menyimpan konten mereka hanya untuk para anggota. Fitur ini dapat membatasi kamu untuk meneruskan pesan dari obrolan, mencegah tangkapan layar, dan membatasi kemampuan anggota Grup untuk download media dari pesan di Grup.
Ini hanyalah beberapa dari berbagai fitur yang dirancang oleh Telegram agar kamu dapat menyesuaikan pengalamanmu dan meningkatkan keamananmu. Beberapa pembaruan terbaru memungkinkan pengguna Telegram Premium untuk dapat mengontrol siapa yang mengirimi mereka pesan suara dan video, serta alur masuk yang lebih lancar bagi semua pengguna untuk memudahkan mereka yang suka log in dan sign out secara berkala sebagai tambahan keamanan.
“Terlebih lagi, bahkan jika kamu telah menerapkan fitur ini, Telegram memahami bahwa seseorang tidak dapat selalu mencegah tindakan orang lain. Jadi jika kamu menemukan pesan yang membagikan detail pribadi seseorang atau melanggar peraturan lainnya (spam, kekerasan, pornografi, hak cipta, dll.), kamu dapat melaporkan pesan tersebut,” tandas pihak Telegram.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”