Elon Musk Dituduh Lakukan Boosting agar Cuitannya Dibaca Semua Pengguna Twitter

Elon Musk Dituduh Lakukan Boosting agar Cuitannya Dibaca Semua Pengguna Twitter

wargasipil.com – Pemilik Twitter , Elon Musk , dituding melakukan boosting agar setiap cuitannya dapat dilihat semua pengguna Twitter . Tudingan itu muncul di tengah maraknya keluhan pengguna Twitter yang merasa tak nyaman karena selalu melihat cuitan Elon Musk di lini masanya.

Sejumlah pengguna Twitter bahkan menuding Elon Musk menyalahgunakan wewenangnya sebagai pemilik Twitter untuk keuntungan pribadi dengan boosting cuitan miliknya.

Rumor tersebut kian ramai diperbincangkan setelah munculnya laporan Platformer yang memuat klaim bahwa Musk mempekerjakan para insinyur Twitter untuk menerapkan pengaturan khusus dalam setiap cuitan akunnya.

” Twitter menyebarkan kode untuk mempromosikan cuitan Musk secara artifisial,” ujar seorang karyawan yang berbicara anonim kepada Platformer.

Lewat sistem khusus, unggahan akun Twitter Elon Musk muncul lebih sering kepada lebih banyak orang dibandingkan dengan pengguna biasa.

“Dia membeli perusahaan tersebut, menuduh manajemen sebelumnya melakukan banyak manipulasi, tapi, kini dia melakukan manipulasi dan memaksa semua pengguna agar hanya mendengar ucapannya,” ujar karyawan lain yang juga berbicara anonim.

Elon Musk kemudian merespons bahwa laporan Platformer tidak benar. “Sumber laporan Platformer adalah karyawan yang tidak puas dan merasa perlu mengumbar informasi palsu. Twitter akan mengambil tindakan hukum terhadapnya,” ujar Elon Musk dalam klarifikasi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Today pada 19 Februari 2023.

Setelah Twitter diakuisisi Elon Musk , salah satu kebijakan besar yang dikeluarkan Elon Musk adalah merilis Twitter Blue, layanan berbayar bagi pengguna Twitter yang menawarkan berbagai fitur yang tidak ada di Twitter versi biasa.

Salah satu fitur di Twitter Blue adalah adalah sistem keamanan autentikasi dua faktor (2FA) lewat SMS yang akan dikenakan tarif per 20 Maret 2023.

Autentikasi dua faktor adalah sistem keamanan yang memungkinkan hanya pemilik akun yang dapat mengakses akunnya, meskipun orang lain tahu kata sandi akun tersebut.

“Setelah 20 Maret, hanya pelanggan Twitter Blue yang dapat menggunakan pesan teks sebagai metode autentikasi dua faktor mereka,” ujar Twitter dalam keterangan resminya.

Twitter juga menetapkan pengguna yang bukan pelanggan Twitter Blue akan memakai aplikasi autentikasi atau kunci keamanan.***