‘Teror’ Putin di Musim Dingin, Warga Ukraina Terancam Membeku

‘Teror’ Putin di Musim Dingin, Warga Ukraina Terancam Membeku

wargasipil.com – Ukraina waspada terhadap serangan udara Rusia yang dapat menyerang infrastruktur energi negara tersebut di kala musim dingin.

Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko mengatakan kepada warga untuk menimbun air, makanan, dan pakaian hangat jika terjadi pemadaman listrik total yang disebabkan oleh serangan udara Rusia. Dia juga mengatakan warga harus mempertimbangkan untuk tinggal bersama teman-teman di pinggiran ibu kota jika mereka bisa.

Dilansir Reuters, Jumat (2/12/2022), Klitschko memperingatkan bahwa suhu di rumah bisa turun dengan cepat jika terjadi pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur serta tidak adanya listrik, pasokan air, drainase, dan pasokan panas.

“Suhu di apartemen mungkin tidak jauh berbeda dengan suhu di luar,” kata mantan juara tinju itu dalam forum keamanan di Kyiv, di mana suhunya sekitar -4 derajat celcius.

“Saya mengimbau masyarakat untuk memiliki persediaan air teknis, air minum, produk makanan tahan lama, pakaian hangat.”

Klitschko juga mengatakan bahwa jika tidak ada pemanas atau air antara 12 dan 14 jam pada suhu -5 celcius, kota harus mengalirkan air dari sistem pemanas perumahan untuk mencegah kerusakan permanen.

“Kami tidak akan dapat memulihkan sistem ini hingga musim semi dan ini akan menjadi tantangan besar,” katanya.

Adapun, unit daya di beberapa pembangkit listrik di seluruh Ukraina harus melakukan pemadaman darurat minggu ini setelah serangkaian serangan rudal Rusia.

Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan Ukraina masih mengalami defisit listrik sebesar 30%, enam hari setelah gelombang besar terakhir serangan rudal Rusia di jaringan listriknya.

Untuk mengatasi kekurangan pemanas dan listrik, otoritas Kyiv menyiapkan 430 titik pemanas di mana orang dapat menghangatkan dan mengisi ulang ponsel mereka, tetapi Klitschko mengatakan bahwa jumlah tersebut tidak cukup untuk kota berpenduduk 3,5 juta orang.

“Bahkan 500 tidak akan membantu, bahkan 5.000 akan terlalu sedikit.”

Di sisi lain, Rusia mengatakan serangannya terhadap infrastruktur vital adalah sah secara militer, dan bahwa Kyiv dapat mengakhiri penderitaan rakyatnya jika memenuhi tuntutan Rusia, yang belum dijelaskan oleh Moskow.

Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan yang dimaksudkan untuk menyebabkan kesengsaraan sipil adalah kejahatan perang.