Sri Mulyani Cemas, Makin Banyak Orang Menua tapi Masih Miskin

Sri Mulyani Cemas, Makin Banyak Orang Menua tapi Masih Miskin

wargasipil.com – Kekhawatiran dirasakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pasalnya dia waswas masyarakat Indonesia belum bisa mencapai kemakmurannya saat merayakan 100 tahun kemerdekaan pada 2045.

Sri Mulyani menyebutkan pada masa itu, jumlah populasi akan meledak menjadi 350 juta dari saat ini sekitar 270 juta. Hal itu ditambah dengan kondisi demografi saat ini dari total populasi Indonesia mayoritas adalah golongan muda dengan usai berkisar 20-an tahun.

Dia turut memprediksikan saat memasuki 2045, jumlah populasi yang meledak ini akan makin menua dan menjadi mayoritas. Sri Mulyani menyebutkan jika generasi yang makin menua belum mencapai kesejahteraan, maka suatu negara bisa menghadapi situasi kompleks.

“Jadi dari sekarang harus dipikirkan, jangan sampai dalam istilah ekonomi yang negara getting old tapi masih miskin. Kalau generasi komposisinya makin menua namun belum sejahtera maka negara itu akan makin menghadapi situasi makin kompleks,” kata Sri Mulyani, dikutip Sabtu (3/12/2022).

Sri Mulyani menambahkan, jika jumlah populasi ini maupun komposisi demografinya tidak dipikirkan dengan matang sejak saat ini, untuk mendorong kemakmuran masyarakat, maka dia memastikan Indonesia akan kewalahan dari segala aspek, khususnya besarnya biaya untuk kesehatan.

Menurutnya, ketika jumlah populasinya sudah menua, maka mereka akan semakin membutuhkan pelayanan kesehatan yang tentu tidak murah. Apalagi, jika mayoritas usia masyarakatnya di kisaran 60 tahun, dan tidak menjaga kesehatan sejak dini, akan semakin mudah terserang sakit.

“Demand for health akan berbeda dan diproyeksikan Indonesia merayakan 100 tahun independensi, komposisi demografi Indonesia akan menua, jadi makin banyak orang tuanya, itu jadi dari sekarang harus dipikirkan,” tutur Sri Mulyani.

Selain itu, dia menekankan sejak saat ini harus dipecahkan masalah itu oleh seluruh anak bangsa, khususnya kaum muda. Ini juga katanya harus didukung dengan kepedulian mereka dalam memilih pemimpin di berbagai bidangnya.

“Jangan bilang pas dapat nya enggak baik, sial kita, enggak gitu, fight. Kita bisa terus ikut memperbaiki Indonesia di bidang apa saja yang kalian mau,” kata bendahara negara itu.

Dengan begitu, dia mengatakan Indonesia tidak boleh diam di tempat dan hanya menerima masa depan.

“Banyak negara yang sudah merdeka lebih dari 100 tahun juga banyak yang mencapai suatu kemajuan, tapi ada juga yang jalan di tempat, ada juga yang set back, maka kita bicara Indonesia 2045, 100 tahun merdeka, kita tidak boleh taken for granted future akan jadi destiny yang fix, lebih bagus dari sekarang, itu enggak benar,” ucap Sri Mulyani.