Narco-Saints, Penangkapan Gembong Narkoba Korea di Suriname

Kang In-gu mencoba peruntungannya di Suriname. Mempertaruhkan semua uang yang dimilikinya di Korea, In-gu justru terjebak operasi intelijen yang mengantarkannya dalam situasi hidup-mati.

KANG In-gu (Ha Jung-woo) muak hidup miskin. Hasil kerjanya tak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mengikuti saran sahabatnya, In-gu bertolak ke Suriname. Niatnya, dia ingin membuka bisnis impor hongeo alias ikan skate, hasil laut serupa ikan pari yang tak punya harga di Suriname, tapi jadi komoditas mahal di Korea.

Namun, langkah In-gu tak berjalan mulus. Dia jadi sasaran pungli pihak otoritas setempat. Dia pun masih harus berhadapan dengan Chen Zhen (Chang Chen), bos gangster Tiongkok. Pada momen itulah, Pastor Jeon Yo-hwan (Hwang Jung-min) datang. Dia menjadi juru selamat para perantau Korea bernasib apes.

Di bawah bantuan Yo-hwan, bisnis In-gu membaik. Apalagi, sang pastor didukung mantan gangster Byeon Ki-tae (Jo Woo-jin). Keamanannya juga dijamin lantaran ada pengacara David Julio Park (Yoo Yeon-seok). Namun, kenyataannya, dia justru masuk dalam lingkaran peredaran narkoba. Dia dan bisnis hongeo-nya jadi tumbal peredaran narkoba Yo-hwan.

In-gu kini justru harus menjalani masa tahanan. Di sana, dia diajak bekerja sama oleh Choi Chang-ho (Park Hae-soo), pimpinan tim Badan Intelijen Nasional Korea atau NIS. Selama tiga tahun Chang-ho fokus menjalankan operasi untuk menangkap Yo-hwan. Termasuk menyusun rencana bersama pihak penegak hukum narkoba Amerika. Yang diperlukan Chang-ho hanya kesediaan In-gu mengikuti rencana dan menjebak Yo-hwan masuk perangkap NIS.

Cerita Narco-Saints dikembangkan berdasar kisah nyata Jo Bong-haeng, seorang Korea yang menjalankan bisnis penyelundupan narkoba di Suriname. Sutradara Yoon Jong-bin didukung ”mesin” –para cast dan tim produksi– yang solid. Sang sutradara pun mampu menuturkan cerita gangster dan kriminal yang enak disimak.

Sayang, plot Narco-Saints mudah ditebak. Terlalu banyak dialog dan adegan yang tak perlu. Jong-bin juga seperti tidak ”memedulikan” tokoh perempuan dan pendukung lantaran berfokus pada cast utama. Fans yang punya ekspektasi Narco-Saints bakal memiliki vibe ala serial kartel Kolombia Narcos pun tampaknya harus gigit jari.

Dalam konferensi pers pada awal bulan ini, Jong-bin menyatakan, dirinya telah menulis naskah Narco-Saints sejak sekitar tujuh tahun lalu. Pada momen tersebut, dia bahkan sudah punya nama-nama pilihan, yang seluruhnya tampil di miniserinya. Sutradara The Spy Gone North itu menyatakan, awalnya cerita ditulis untuk film berdurasi dua jam.

”Namun, banyak lubang dan elemen menarik yang hilang. Aku merasa, format miniseri adalah yang paling pas,” imbuh Jong-bin.

Namun, Narco-Saints bukan cuma tentang cast kelas A dan bujet penggarapan selangit. Setelah ditayangkan, serial itu langsung menuai tanggapan keras dari Suriname. Menteri Luar Negeri Suriname Albert Ramdin menilai, sutradara memiliki referensi yang kurang update.

”Suriname tidak lagi memiliki citra maupun menjalankan praktik sebagaimana ditampilkan dalam serial itu,” tegasnya.

Narco-Saints juga tidak terlepas dari kritik pengamat budaya pop Kim Heon-sik. Menurut dia, banyak kreator Korea –negara homogen dengan sedikit pendatang– yang cukup insensitif dengan isu keberagaman. Padahal, konten dari Negeri Ginseng itu kini jadi konsumsi internasional.

”Negara lain atau orang-orang non-Korea hanya jadi penggerak plot dalam film kita. Dalam konten Korea, budaya dan negara itu dilecehkan dan diolok,” tegasnya dalam wawancara dengan Korea JoongAng Daily. Heon-sik menilai, hal itu bisa berujung masalah diplomasi yang lebih serius pada Korea.

NARCO-SAINTS

SUTRADARA: Yoon Jong-bin

PENULIS NASKAH: Yoon Jong-bin, Kwon Sung-hui

PENYIARAN: Netflix

RATING SENSOR: 17+

EPISODE: 6 (telah tayang seluruhnya per 9 September)

PEMERAN: Ha Jung-woo, Hwang Jung-min, Park Hae-soo, Jo Woo-jin, Yoo Yeon-seok

RATING:

IMDb:7,4/10

AsianWiki: 89 persen

TRIVIA

– Jo Woo-jin ”teken kontrak” Narco-Saints di pesta rilis film Money pada 2019. Woo-jin menulis kesepakatan siap bekerja sama dengan Jong-bin di uang KRW 50 ribu, yang kini dia abadikan di pigura.

– Yoo Yeon-seok mengaku, dirinya terbilang paling kalem di antara cast lainnya. Di awal syuting, Yeon-seok kesulitan membaur karena bicaranya yang pelan.

– Untuk meyakinkan Chang Chen berakting sebagai gangster, Jong-bin datang langsung ke Taipei karena tidak memiliki relasi maupun kontak Chen.

– Tim produksi awalnya merencanakan produksi dilakukan di Suriname. Namun, karena regulasi perjalanan yang ketat selama pandemi, syuting dilakukan di Republik Dominika dan Jeju.

– Jong-bin mengapresiasi tim properti dan efek visual karena seluruh set pantai dikerjakan di Jeju dengan bantuan CGI.

– Park Hae-soo menyatakan, di Narco-Saints, dirinya punya dua sisi. Salah satunya, sisi humoris ketika melakukan penyamaran sebagai warga sipil.

– Awalnya, judul internasional untuk Narco-Saints bakal sama dengan versi Korea-nya, Suriname. Namun, niat itu diurungkan setelah tim Netflix berdiskusi dengan Kedutaan Besar Korea untuk Suriname.

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”