Warga Australia Cari Pekerjaan Sambilan Saat Inflasi Melonjak

Warga Australia Cari Pekerjaan Sambilan Saat Inflasi Melonjak

Warga Australia Cari Pekerjaan Sambilan Saat Inflasi Melonjak

Semakin banyak warga Australia yang kini mencari pekerjaan sambilan sebagai cara untuk mengatasi inflasi. Biaya hidup yang semakin tinggi membuat lebih banyak warga Australia berupaya memiliki penghasilan tambahan. Mereka mencari pekerjaan sambilan melalui sejumlah platform tempat mereka berbagi informasi keahlian dan aset yang mereka miliki.

Bella Burgio, seorang akuntan selalu sangat sibuk pada saat tutup buku akhir tahun. Bukan hanya pekerjaan penuh waktu itu yang menyita waktunya, tetapi juga pekerjaan sambilannya. Ia menyewakan beberapa pakaiannya dan menghasilkan pendapatan tambahan $7.000 setiap tahun.

“Kalau dipikir, kalau kita hanya memiliki satu pekerjaan, penghasilan kita terbatas. Pekerjaan sembilan ini memberikan kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan,” jelasnya.

Ia mempromosikan penyewaan pakaiannya lewat sebuah platform yang disebut The Volte. Bella menjelaskan, platform tersebut menangani biaya pengiriman, dry-cleaning (cuci kering) dan memungut komisi dari penyewaan pakaiannya.

Pendiri The Volte, Bernadette Olivier mengatakan, jumlah pelanggannya terus bertambah, terutama saat pandemi COVID-19 mencapai puncaknya.

“Kami memiliki lebih dari 200 orang yang menyewakan aset mereka. Mereka disebut sebagai super lender dan menghasilkan pendapatan sekitar 35 ribu dolar dan 70 ribu dolar setiap tahun,” ujarnya.

Pada saat biaya hidup meningkat, semakin banyak warga Australia yang mencoba mendapat penghasilan tambahan melalui berbagai platform yang dapat memperlihatkan keahlian dan asset mereka.

Jumlah warga Australia yang memiliki lebih dari satu pekerjaan mencapai rekor tertinggi sejak pandemi dimulai, dengan lebih dari 850 ribu orang melakukannya di negara itu, menurut Biro Statistik Australia.

Oliver Woolrych, pengelola Fiverr, platform online yang menghubungkan pekerja paruh waktu dengan berbagai perusahaan, mengatakan, “Sebuah laporan terbaru yang kami lakukan memperlihatkan bahwa sembilan dari 10 warga Australia merasa khawatir tentang biaya hidup dan satu dari tiga orang mencari penghasilan tambahan.”

Pakar keuangan mengatakan bahwa normalisasi bekerja dari rumah akibat pandemi dengan kesempatan lebih banyak terhubung secara online telah menyebabkan lonjakan jumlah orang yang mencari penghasilan tambahan.

Profesor Raymond DaSilva dari University of Western Australia mengatakan,
“Jika Anda memiliki keahlian khusus di kota kecil, Anda biasanya tidak dapat menghasilkan uang di tengah sekelompok kecil orang, namun Anda kini dapat menjangkau seluruh kota.”

Para pakar memperingatkan bahwa pekerjaan sambilan tidak selalu merupakan kesempatan emas karena ini memakan waktu dan bahkan mungkin tidak memberi keuntungan.

Burgio mengatakan, walau tidak menghasilkan uang, ia tetap tertarik pada fesyen dan akan membeli pakaian model terbaru. Pendapatan ekstra sudah dihasilkannya dan bahkan membantunya dalam membeli apartemen pertamanya. [lj/uh]


Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.