wargasipil.com – Paus Fransiskus melewatkan malam dengan tidur nyenyak di rumah sakit Roma saat dirawat karena infeksi pernafasan, menurut juru bicara Vatikan Matteo Bruni pada Kamis.
Paus dilarikan ke rumah sakit pada Rabu setelah mengeluh kesulitan bernapas, yang menambah kekhawatiran akan kondisi kesehatan pemimpin Gereja Katolik berusia 86 tahun itu, yang mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Menurut Bruni, Fransiskus harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemeli di Roma selama beberapa hari untuk menjalani pemeriksaan medis.
Berita resmi mengenai kondisi Paus diperkirakan akan disampaikan pihak Vatikan pada Kamis malam.
Kantor berita resmi Italia, ANSA, melaporkan bahwa staf perawatan di rumah sakit mengaku yakinFransiskus sudah bisa meninggalkan rumah sakit untuk merayakan Minggu Palma pada 2 April.
Belum diketahui pasti apakah Paus bisa menghadiri misa dan kegiatan lainnya meski sudah keluar dari rumah sakit pada akhir pekan.
Tahun lalu, Paus hadir tapi tidak memimpin acara-acara Paskah karena sakit lutut.
Jika hal yang sama kembali terjadi, seorang kardinal akan ditunjuk untuk memimpin layanan tersebut, tetapi seandainya kondisi Fransiskus sudah fit, ia bisa mengikuti layanan dengan duduk di kursi.
Menurut sumber ANSA di rumah sakit, tim dokter sudah mengatasi masalah hati dan radang paru-paru yang dialami Fransiskus.
Fransiskus, yang bulan ini genap 10 tahun menjadi paus, terkadang bernapas pendek-pendek dan lebih sering mengalami gangguan pernapasan.
Sebagian paru-parunya diangkat saat berusia 20-an ketika dia mengikuti pelatihan untuk menjadi pendeta di negara asalnya, Argentina.
Pemimpin 1,4 miliar penganutKatolik Roma itu menderita divertikulitis, kondisi yang dapat memicu peradangan usus besar. Dia menjalani operasi untuk mengangkat sebagian usus besarnya pada 2021.
Selain itu, Fransiskus juga mengalami masalah lutut sehingga harus menggunakan tongkat atau duduk di kursi roda saat tampil di muka umum.
Kondisi terkini Fransiskus menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan mengundurkan diri karena masalah kesehatan, seperti yang terjadi pada pendahulunya, Paus Benediktus VI, yang meninggal pada Desember lalu.
Sebelumnya, Fransiskus pernah memberikan isyarat bahwa ia akan mengikuti jejak Benediktus jika tidak mampu menjalankan tugas.
Dalam wawancara TV pada 12 Maret dia ditanya tentang kondisi apa yang akan membuatnya berhenti menjadi paus.
“Keletihan, yang tidak memungkinkan Anda melihat segala sesuatu dengan jelas. Kurangnya kejernihan, tidak tahu bagaimana menilai situasi,” jawabnya.
Sumber: Reuters