wargasipil.com – Ada kabar terbaru dari insiden kapal ikan China terbalik di Samudra Hindia tengah.
Media Pemerintah China, CCTV, pada Senin (22/5/2023), melaporkan, tujuh mayat telah ditemukan dari kapal penangkap ikan China yang terbalik.
Ini terjadi berselang beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping memerintahkan pencarian habis-habisan untuk menyelamatkan dan menemukan awak kapal yang hilang.
Menurut CCTV, sudah ada tujuh negara yang terlibat dalam upaya penyelamatan 39 awak kapal.
Beberapa negara yang bergabung dengan China dalam misi ini, yakni Australia, India, Sri Lanka, Indonesia, Maladewa, dan Filipina.
Kapal penangkap ikan “Lupeng Yuanyu 028” itu seperti diketahui bukan hanya mengangkut awak kapal dari China.
Ketika terbalik pada Selasa(16/5/2023), kapal tersebut juga membawa 17 warga negara Indonesia dan lima warga Filipina.
Kapal tersebut dimiliki oleh Penglai Jinglu Fishery Co Ltd yang berbasis di Provinsi Shandong, China.
Sebagaimana dilansir Reuters, perusahaan tersebut belum merilis pernyataan tentang insiden itu.
Dari 39 orang di kapal, pun tidak segera jelas asal negara dari tujuh mayat yang telah ditemukan.
“Penyelam Sri Lanka menemukan jasad di kabin kapal,” lapor CCTV mengutip informasi dari Kementerian Transportasi China.
Disebutkan bahwa kapal penangkap ikan China yang karam terus melayang secara perlahan ke arah timur.
Menurut CCTV, sebanyak 13 kapal penyelamat masih berada di sekitar lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Pada Kamis (18/5/2023), kementerian luar negeri China mengatakan, Presiden Xi menginstruksikan agar pasukan penyelamat tambahan dikirim dan bantuan pencarian maritim internasional dikoordinasikan.
Duta Besar China untuk Australia mendesak Canberra pada Kamis untuk meningkatkan upaya penyelamatan untuk membantu menemukan yang hilang.