Terima Banyak Sanksi dari Barat, Putin akan Beberkan Visinya pada Tahun ke-2 Perang di Ukraina

Terima Banyak Sanksi dari Barat, Putin akan Beberkan Visinya pada Tahun ke-2 Perang di Ukraina

wargasipil.com – Jelang setahun peringatan perang Rusia- Ukraina , elite politik global mulai menunjukkan gerakan diplomatis yang berani. Pascakunjungan mengejutkan Joe Biden ke Kyiv pada Senin, 20 Februari 2023, Kremlin akhirnya mulai bereaksi. Presiden Rusia, Vladimir Putin direncanakan untuk berpidato pada Selasa waktu setempat.

Dilansir dari Reuters pada 21 Februari 2023, di hadapan anggota parlemen Rusia, Vladimir Putin akan menetapkan tujuan yang ingin dicapainya pada tahun ke-2 serangan militer. Termasuk analisa situasi internasional dan visi untuk perkembangan Rusia setelah menerima banyak sanksi dijatuhkan oleh Barat.

Dikutip dari The Guardian, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan lewat televisi nasional Rusia.

“Pada saat yang krusial dan sangat rumit, setiap orang menunggu untuk mendengar soal apa yang terjadi pada operasi militer khusus,” ucapnya.

Selain pidato nasional, momen tersebut akan turut dimeriahkan oleh konser yang bakal digelar di Luzhniki Stadium.

Kunjungan Joe Biden sehari sebelumnya adalah bentuk pernyataan yang mempertegas posisi Amerika Serikat (AS) dalam pusaran perang Rusia- Ukraina . Seperti yang disampaikan analis politik Tatiana Stanovaya, Rusia sebetulnya tidak akan terkejut dengan gestur politis ini.

“Tentu saja bagi Kremlin ini akan dilihat sebagai bukti lebih lanjut bahwa AS bertaruh untuk kekalahan Rusia dalam perang . Perang ini telah berubah menjadi perang antara Rusia dan Barat,” ucap Tatiana dikutip dari Reuters.

Dalam kunjungannya kemarin, Biden menjanjikan tambahan pasokan senjata perang ke Ukraina senilai $500 juta USD yang meliputi amunisi artileri, sistem anti-armour, dan radar pemantau udara. Sekretaris Negara AS, Antony Blinken berujar bahwa sampai Rusia memutuskan untuk mengakhiri perang , US akan terus memperkuat pasokan militer Ukraina .

“Rusia bisa saja mengakhiri perang hari ini juga. Tapi sampai itu terjadi, kami akan berdiri di sisi Ukraina selama yang diperlukan untuk memperkuat militernya pada medan pertempuran. Sehingga, Ukraina bisa berada di posisi yang kuat jika ada perundingan yang memungkinkan di masa depan,” kata Blinken.

Selain Biden, rupanya kunjungan diplomatis juga dilakukan diplomat tinggi China, Wang Yi. Wang dijadwalkan untuk mengunjungi Moskow pada Selasa, 21 Februari 2023 bertepatan dengan rencana pidato Putin. Meski begitu, pihak Kremlin mengatakan bahwa tidak ada pertemuan yang dijadwalkan antara Wang dan Putin.

Blinken sebelumnya telah mewanti-wanti Beijing agar tidak menyuplai material perang ke Moskow. Presiden Ukraina , Volodymyr Zelensky juga memperingatkan akan ada ‘ perang dunia’ jika China memutuskan untuk menyokong Rusia.***