Warga Sipil – Suhu kian memanas menyebabkan ketinggian ombak lebih besar di sepanjang pantai California, Amerika Serikat, sehingga membuat pantai yang rentan terhadap perubahan iklim negara bagian itu berada dalam risiko lebih tinggi, menurut sebuah studi baru.
Menurut studi yang dipublikasikan, Selasa (1/8), di Journal of Geophysical Research: Oceans, rata-rata ombak musim dingin meningkat satu kaki (sekitar 0,3 meter) sejak tahun 1970.
Selain itu,ombak setinggi setidaknya 13 kaki (sekitar 4 meter) tercatat dua kali lebih sering terjadi pada tahun 1996 hingga 2016 dibandingkan pada tahun 1949 hingga 1969.
Tim peneliti berupaya mencari tahu seberapa besar perubahan ketinggian ombak di lepas pantai California saat bulan-bulan musim dingin, dengan menganalisis catatan seismik selama 90 tahun terakhir.
Ketika ombak menghantam pantai, ombak tersebut mengirim kembali energi ke laut. Ketika energi itu menghantam ombak yang datang, ombak mendorong energi ke bawah dan menciptakan sinyal seismik yang dapat dideteksi.
Penulis laporan studi tersebut, Peter Bromirski, mengatakan bahwa menginterpretasikan data seismik merupakan metode penting untuk memahami dampak ketinggian ombak di pantai California.
Peneliti emeritus di Scripps Institution of Oceanography itu menambahkan bahwa ombak yang lebih tinggi dengan permukaan air laut lebih tinggi pula memungkinkan lebih banyak energi ombak mencapai tebing laut yang rapuh. Sehingga, hal itu dapat meningkatkan banjir pesisir serta kerusakan infrastruktur pesisir.
Isu-isu tersebut menjadi perhatian khusus di lepas pantai California, di mana tebing-tebing laut mulai hancur hingga menyebabkan robohnya sejumlah rumah dalam beberapa tahun terakhir.
Pada musim dingin sebelumnya, badai dahsyat dan ombak besar di California merusak dermaga dan membanjiri beberapa bagian California Highway 1 yang merupakan salah satu objek wisata paling populer di negara bagian itu.
Studi tersebut juga menambahkan bukti pada temuan penelitian lain bahwa ombak laut menjadi semakin ganas akibat badai yang lebih ekstrem dan menimbulkan kerusakan di sepanjang pantai.
Dengan naiknya permukaan air laut, studi itu memperingatkan bahwa bahkan gelombang moderat di akhir abad ke-21 dapat menyebabkan kerusakan yang sebanding dengan kejadian cuaca ekstrem di masa lalu.