Warga Sipil – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn mengatakan bahwa kesuksesan ASEAN harus dibarengi dengan komitmen dan tekad yang kuat dari negara-negara anggota untuk menjadikan kawasan ASEAN sejahtera.
Dalam peringatan HUT ke-56 ASEAN di Jakarta, Selasa, Kao mengatakan bahwa indikator keberhasilan ASEAN pada akhirnya ditentukan oleh bagaimana organisasi regional tersebut dapat memberikan manfaat yang konkret dan nyata bagi kehidupan masyarakat.
“ASEAN adalah kekuatan untuk memperkuat kerja sama dalam mempertahankan relevansinya guna menjawab tantangan regional dan global untuk menjaga pembangunan ekonomi dan kemakmuran,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa ASEAN yang saat ini memiliki populasi mencapai lebih dari 670 juta orang itu memiliki total produk domestik bruto (PDB) gabungan sebesar 3,7 triliun dolar AS (Rp56,30 kuadriliun), menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi ketiga terbesar di Asia dan terbesar kelima di dunia.
ASEAN pun dipandang semakin penting karena diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2030.
“Ini menunjukkan potensi besar kita untuk membawa lebih banyak kemakmuran dan peluang bagi masyarakat ASEAN,” ujar dia.
ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Dalam peringatan HUT ke-56 ASEAN, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh negara anggota bahwa kapal besar ASEAN harus terus berlayar dan tidak boleh karam.
Jokowi juga mengingatkan kembali tujuan didirikannya ASEAN, yakni menjadikan kawasan tersebut damai, stabil dan sejahtera.
Peringatan HUT ke-56 ASEAN digelar bersamaan dengan masa keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, yang mengambil tema “ASEAN Penting: Pusat Pertumbuhan.”