Rangkuman Hari Ke-421 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Punya Tempat di NATO, Sejumlah Pasukan Ukraina Berkhianat

Rangkuman Hari Ke-421 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Punya Tempat di NATO, Sejumlah Pasukan Ukraina Berkhianat

Rangkuman Hari Ke-421 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Punya Tempat di NATO, Sejumlah Pasukan Ukraina Berkhianat

wargasipil.com

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-421 pada Kamis (20/4/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-421 sebagaimana dilansir Reuters.

Table of Contents

NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dalam kunjungannya ke Kyiv bahwa Ukraina berhak memiliki tempat di aliansi militer tersebut.

Stoltenberg menambahkan, bahwa keanggotaan serta jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi agenda utama dalam KTT NATO pada Juli.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan kepada Stoltenberg bahwa sudah waktunya bagi NATO untuk menawarkan keanggotaan bagi Ukraina.

Kremlin menegaskan kembali bahwa Moskwa menentang NATO mengakui Ukraina, bekas republik Soviet.

Gandum

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyampaikan, hampir tidak ada yang dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran Rusia atas kesepakatan gandum Laut Hitam.

Hongaria melarang impor madu dan produk daging tertentu dari Ukraina, selain gandum, hingga 30 Juni.

Langkah Hongaria menambah tekanan untuk memperluas tindakan yang diusulkan di seluruh Uni Eropa. Polandia bergabung dalam seruan untuk melarang lebih banyak impor makanan termasuk susu.

Komisi Eropa mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan pencegahan darurat untuk gandum, jagung, biji bunga matahari, dan lobak setelah beberapa negara Eropa mengambil langkah sepihak untuk melindungi petani mereka dari impor yang lebih murah.

Diplomasi

Presiden Perancis Emmanuel Macron membahas sejumlah topik termasuk Ukraina, China, dan Sudan selama panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden.

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan, kota itu telah menghentikan kesepakatan Kedutaan Besar Rusia untuk menyewa tanah di ibu kota dan ingin properti itu dikembalikan ke negara Ukraina.

Sejumlah prajurit Ukraina dituduh melakukan pengkhianatan karena memberikan informasi yang memungkinkan Rusia untuk menyerang lapangan udara militer, kata badan keamanan Ukraina.