Raja Charles III Panggil Ratu Elizabeth “Mama Tersayang” dalam Penghormatannya

Pemimpin baru Kerajaan Inggris, Raja Charles III, memberikan penghormatan kepada mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, dengan memanggilnya “Mama tersayang” dalam pidato pertamanya sebagai kepala negara pada hari Jumat (9/9).

Charles, yang berusia 73 tahun dan merupakan raja tertua ketika naik takhta, mengatakan bahwa dirinya akan mengabdi dengan “setia, penuh hormat dan cinta” seperti yang dilakukan ibunya selama lebih dari tujuh dekade hingga akhirnya wafat pada usia 96 tahun pada hari Kamis (8/9).

“Janji pengabdian seumur hidup itu saya perbarui kepada Anda semua hari ini,” kata Charles dalam pidatonya di televisi, yang disampaikan dari Istana Buckingham kepada bangsa yang terngah berduka.

Ia mengatakan kematian Ratu Elizabeth membawa “rasa kehilangan tak terkira” dan kemudian memberikan penghormatannya kepada sang ibu.

“Seiring engkau memulai perjalanan besar terakhirmu untuk bergabung kembali dengan Papa tersayang, saya hanya ingin mengatakan ini: terima kasih. Terima kasih atas rasa cinta dan pengabdianmu kepada keluarga kita dan kepada keluarga bangsa-bangsa yang telah engkau layani dengan tekun selama ini. Semoga ‘senandung malaikat-malaikat yang terbang menemanimu ke tempat peristirahatan,’” ungkap Charles.

Sang Raja baru mengaku akan mengikuti contoh yang diberikan ibunya.

“Seperti yang dilakukan Ratu sendiri dengan pengabdian yang teguh, sekarang saya juga dengan sungguh-sungguh berjanji pada diri saya sendiri, sepanjang waktu yang Tuhan berikan kepada saya, untuk menegakkan prinsip-prinsip konstitusional di jantung bangsa kita,” janjinya.

Charles disambut dengan hangat oleh masyarakat setibanya di istana pada hari Jumat bersama istrinya, Permaisuri Camilla, dari Kastil Balmoral di Skotlandia, tempat Ratu Elizabeth menghembuskan napas terakhir.

Raja baru tersebut juga menggelar pertemuan pertamanya dengan perdana menteri baru Inggris, Liz Truss, di Istana Buckingham pada hari Jumat – hari ketiganya menjabat.

Elizabeth melantik Liz Truss pada jabatan barunya sebagai perdana menteri pada Selasa (6/9) lalu.

Parlemen Inggris menggelar sesi pertemuan khusus pada hari Jumat untuk memberikan penghormatan kepada sang ratu, yang merupakan pemimpin terlama Kerajaan Inggris.

“Ia adalah batu pondasi di mana Inggris modern dibangun,” kata Truss di hadapan para legislator.

Sekitar 2.000 orang menghadiri upacara peringatan untuk ratu di Katedral St. Paul pada hari Jumat, termasuk Truss dan pejabat pemerintah lainnya.

Pemakaman Elizabeth akan diadakan dalam beberapa hari mendatang di Westminster Abbey London. Hari itu akan ditetapkan sebagai Hari Berkabung Nasional, yang merupakan hari libur nasional.

Karangan bunga yang menggunung dan tanda penghormatan lainnya bagi sang ratu tidak hanya terpusat di Istana Buckingham dan Kastil Windsor, tetapi juga di kedutaan-keduataan besar Inggris dan berbagai katedral di seluruh dunia. [rd/pp]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.