Putri Tokoh Ultranasionalis Rusia Tewas dalam Serangan Bom Mobil

Putri Tokoh Ultranasionalis Rusia Tewas dalam Serangan Bom Mobil

Putri tokoh ultranasionalis Rusia tewas dalam serangan bom mobil yang terjadi di luar Moskow, kata penyelidik pemerintah, Minggu (21/8).

Darya Dugina, putri politikus terkemuka Alexander Dugin, tewas pada Sabtu (20/8) malam setelah sebuah alat peledak, yang diduga bom, meledakkan mobil Toyota Land Cruiser yang dikendarainya, kata penyelidik.

Kementerian Luar Negeri Rusia berspekulasi bahwa Ukraina mungkin berada di balik serangan itu. Namun, Kyiv membantah keterlibatannya.

Kantor berita negara Rusia TASS mengutip Andrei Krasnov, seseorang yang mengenal Dugina, mengatakan kendaraan itu milik ayahnya. Kemungkinan besar serangan bom tersebut menargetkan sang ayah.

Dugin dan Dugina menghadiri sebuah festival di luar Moskow, tetapi Dugin akhirnya memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir, lapor surat kabar pemerintah Rusia, Rossiiskaya Gazeta.

Penyelidik sedang mempertimbangkan “semua versi” untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.

Kepala Komite Investigasi Rusia memerintahkan penyidik negara itu untuk mengambil alih penyelidikan.

“Sebuah alat peledak ditempatkan di bagian bawah mobil di sisi pengemudi,” kata Komite Investrigasi dalam sebuah pernyataan. “Darya Dugina, yang berada di belakang kemudi, tewas di tempat kejadian.”

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa jika penyelidikan mengarah ke Ukraina, maka itu akan mengarah pada kebijakan “terorisme negara” yang dilakukan oleh Kyiv.

“Saya menegaskan bahwa Ukraina, tentu saja, tidak ada hubungannya dengan ini karena kami bukan negara kriminal, seperti Federasi Rusia, dan terlebih lagi kami bukan negara teroris,” kata penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, berbicara di televisi Ukraina.

Putri Tokoh Ultranasionalis Rusia Tewas dalam Serangan Bom Mobil

Alexander Dugin, komentator politik Rusia, duduk di studio TV-nya di pusat kota Moskow. (Foto: AP)

Alexander Dugin, ayah Dugina, telah lama menganjurkan untuk mengintegrasikan seluruh wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lainnya ke dalam kerajaan Rusia yang baru.

Dia ingin imperium tersebut juga turut mengikutsertakan Ukraina.

Dugin adalah salah satu tokoh Rusia yang ada dalam daftar sanksi AS. Namun pengaruhnya atas Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjadi perdebatan. Beberapa pengamat Rusia menyatakan bahwa pengaruh Dugin signifikan, tetapi yang lain menilainya tidak terlalu besar.

Darya Dugina, 30 tahun, mendukung gagasan ayahnya. Ia muncul di TV pemerintah untuk memberikan dukungan atas tindakan Rusia di Ukraina. [ah]

.

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.