wargasipil.com – Badan Keselamatan dan Penyelamatan Maritim Spanyol telah menyelamatkan tiga penumpang gelap yang ditemukan di daun kemudi kapal tanker dari Nigeria ke Spanyol.
Para migran tersebut diketahui telah menempuh perjalanan sejauh 2.700 mil yang memakan waktu 11 hari.
Sebelumnya, sebuah foto yang dibagikan oleh penjaga pantai Spanyol menunjukkan para pria itu duduk di daun kemudi di luar buritan kapal tanker minyak Althini II.
Kaki mereka berada pada posisi kurang dari satu meter dari permukaan air laut.
Penumpang alami hiportemia
Diberitakan Energy Voice, Kamis (1/12/2022), ketiga penumpang ilegal dari Nigeria itu sudah dibawa ke rumah sakit di Gran Canaria setelah menunjukkan gejala hipotermia, dehidrasi, dan disorientasi.
Dua pria telah dideportasi kembali ke Nigeria, sementara yang ketiga baru pulih di rumah sakit.
Foto-foto penyelamatan para migran itu telah beredar di seluruh dunia dengan banyak situs berita mengangkat cerita keberadaan mereka di daun kemudi kapal tanker.
Penjaga Pantai Spanyol mengatakan foto itu telah menyebar ke seluruh dunia.
Proses penyelamatan
Proses penyelamatan tiga penumpang gelap di daun kemudi kapal tanker Althini II melibatkan kapal Salvamar Nunki milik penjaga pantai Spanyol.
“Biasanya foto-foto itu kami ambil untuk dokumentasi,” ujar Orlando Ramos Alayon, nakhoda kapal penyelamat.
“Pekerjaan nyata, pekerjaan yang penting, adalah menyelamatkan ketiga nyawa itu. Kami berupaya melakukan pemindahan orang yang datang tanpa kekuatan, lemah, dengan hipotermia,” tambah dia.
Kru Alayon, pelaut Juan Carlos García, dan mekanik Gabriel Ponce, telah digambarkan sebagai “sangat memenuhi syarat” untuk situasi tersebut oleh Badan Keselamatan dan Penyelamatan Maritim Spanyol.
Ini bukan pertama kalinya kapal penyelamat menjadi berita utama.
Pada 2021, Salvamar Nunki bertanggung jawab atas evakuasi 59 penumpang di atas kapal feri Bentago Express karena terdampar di pintu masuk Pelabuhan Las Nieves.
Penjaga pantai Spanyol berkata, “Nunki masih harus berlayar bermil-mil jauhnya dan banyak nyawa yang harus diselamatkan”.