Perang Rusia-Ukraina Memanas, Erdogan Akan Bertemu Putin

Perang Rusia-Ukraina Memanas, Erdogan Akan Bertemu Putin

wargasipil.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT regional di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada Rabu (11/10) waktu setempat.

Demikian disampaikan kata seorang pejabat Turki kepada kantor berita AFP, Selasa (11/10/2022).

Turki, yang tetap netral selama konflik Rusia-Ukraina, memiliki hubungan baik dengan dua tetangganya di Laut Hitam tersebut.

Erdogan sejauh ini belum mengomentari rentetan serangan rudal Rusia di Ukraina pada hari Senin (10/10), yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Namun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu melakukan panggilan telepon Menlu Ukraina Dmytro Kuleba setelah serangan rudal Rusia tersebut, kata sumber diplomatik Turki, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, Erdogan telah bertemu Putin di sela-sela KTT regional di Uzbekistan bulan lalu.

Erdogan masih berharap untuk menyatukan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pembicaraan gencatan senjata yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak, tetapi penting dan realistis menurut pejabat-pejabat Turki.

Turki, anggota NATO, telah menahan diri dari bergabung dengan sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia.

Erdogan ingin meningkatkan perdagangan dengan Moskow saat dia mencoba menstabilkan ekonomi Turki yang terpukul menjelang pemilihan umum pada Juni mendatang.

Perang Rusia-Ukraina saat ini memanas setelah pada Senin (10/10) waktu setempat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa rentetan serangan rudal ke Ukraina sebagai tanggapan atas ledakan pada Sabtu lalu di Jembatan Crimea dan “serangan teroris” lainnya yang dilakukan oleh intelijen Ukraina .

Sementara Kyiv belum secara eksplisit mengklaim bertanggung jawab, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina beberapa jam setelah serangan hari Sabtu menunjukkan kemungkinan itu, termasuk satu dari ajudan Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, yang mengatakan ledakan itu hanyalah “permulaan.”

Putin mengancam akan memberikan respons yang ‘parah’ jika Ukraina melanjutkan serangan ke negaranya. Penegasan itu disampaikan setelah Putin menuduh Kiev mendalangi ‘aksi teroris’ di Jembatan Crimea dan Moskow melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina.

“Tidak mungkin membiarkan itu (serangan Ukraina-red) tidak terjawab. Jika upaya-upaya serangan teroris terus berlanjut, balasan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman yang diciptakan terhadap Federasi Rusia,” tegas Putin pada awal rapat dewan keamanan Rusia, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/10/2022).

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”