wargasipil.com – Suasana perayaan hari raya Idul Fitri di Filipina tentu saja tidak sebesar semaraknya suasana lebaran di tanah air Indonesia.
Duta Besar RI untuk Filipina Agus Widjojo saat dihubungi Antara, Jumat, mengatakan bahwa tradisi-tradisi menjelang lebaran seperti mudik, takbiran dan halal bihalal tidak umum untuk dijumpai di Filipina dan hanya di beberapa daerah tertentu saja yang komunitas masyarakatnya memang beragama Muslim.
Menurut Agus, komunitas Muslim Filipina hanya berjumlah sekitar 6 persen dari total populasi Filipina.
Tradisi makan bersama menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan komunitas Muslim di Filipina ketika merayakan hari Lebaran.
“Makanan-makanan yang dihidangkan juga kurang lebih sama dengan makanan yang biasa kita temukan di Indonesia,” kata Agus.
KBRI Manila akan memfasilitasi shalat Idul Fitri di mesjid At-Taqwa, yang berlokasi di KBRI Manila, dan kegiatan tersebut terbuka bagi masyarakat Muslim,baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga asing.
KBRI Manila juga mengadakan kegiatan Open House di Wisma Duta Besar yang akan menghadirkan masyarakat Muslim dan non-Muslim Indonesia untuk bersama-sama merayakan Hari Kemenangan.
Dubes Agus mengatakan WNI di Filipina tentu saja merindukan masakan-masakan di tanah air. Namun, katanya, mereka biasanya menyiasati itu dengan berbagai cara.
“Kebetulan di Filipina, kita dapat dengan mudah menemukan restoran-restoran Indonesia. Karena jumlahnya cukup banyak … sekitar 6 restoran. Sehari-hari pun mereka biasanya menyediakan menu seperti rendang, kari, lontong sayur dan bahkan kue khas Indonesia seperti nastar,” katanya.
Jadi, lanjut Agus, menjelang lebaran tampaknya tidak begitu sulit bagi WNI di Filipina untuk bisa mendapatkan makanan-makanan khas Indonesia yang disuguhkan saat hari raya.
Berdasarkan profil masyarakat Indonesia yang ada di Filipina saat ini, terdapat lebih banyak pekerja migran daripada pelajar Indonesia.
Menurut data portal Peduli Lindungi, jumlah WNI di Filipina per Januari 2023 mencapai sebanyak 3.250 orang, yang sebagian besar bekerja di sektor teknologi informasi, keuangan dan perbankan, wirausaha, organisasi internasional, pemerintahan serta industri jasa.
Dubes Agus menambahkanbahwa libur hari Lebaran di Filipina biasanya hanya satu hari, sehingga pemandangan mudik saat Lebaran yang biasanya dijumpai di tanah air Indonesia, tidak begitu tercermin di negara tersebut.