Mengenal Gereja Katedral, Asal-usul Gereja Katolik dengan Constantine the Great

Mengenal Gereja Katedral, Asal-usul Gereja Katolik dengan Constantine the Great

wargasipil.com – Katedral merupakan Gereja Katolik yang di dalamnya terdapat tempat duduk atau kursi seorang Uskup . Arti dari Uskup sendiri adalah pimpinan gereja yang bernama Keuskupan.

Gereja dengan fungsi Katedral biasanya khusus untuk denominasi Kristen dengan hierarki episkopal seperti Katolik, Ortodoks Timus, Anglikan, dan beberapa gereja Lutheran.

Bangunan gereja yang mewujudkan fungsi Katedral pertama kali muncul pada abad ke-4 di Italia, Spanyol, Galia, dan Afrika Utara. Dama hierarki, Katedral lebih penting daripada gereja karena dari Katedral itulah uskup mengatur wilayah di bawah otoritasnya.

Mengikuti Reformasi Protestan, gereja Kristen di beberapa bagian Eropa Barat seperti Skotlandia, Belanda, Kanton Swiss tertentu, dan sebagian Jerman mengadopsi pemerintahan presbiterian yang menghapuskan Uskup .

Mereka biasanya masih mempertahankan dan mengembangkan fungsi Katedral yang berbeda, tetapi tidak memiliki supremasi hierarki.

Etimologi dan Definisi

Kata ‘katedral’ berasal dari bahasa Latin ‘ecclesia cathedralis’, dari kata Prancis ‘cathedra cathedrale’, dari bahasa Yunani Kuno ‘kathedra’ (kursi, bangku), ‘kata’ (bawah), dan ‘hedra’ (kursi, alas).

Kata-kata tersebut mengacu pada kursi atau tahta Uskup yang terdapat di dalam Katedral . Di masa lalu, kursi melambangkan seorang guru, dengan demikian, kursi di sini melambangkan peran Uskup sebagai guru.

Asal-usul Katedral

Sejarah Katedral dimulai pada tahun 313, ketika kaisar Constantine the Great secara pribadi mengadopsi agama Kristen dan memprakarsai Perdamaian Gereja. Namun, secara terminologi pada zaman itu tidak mungkin ada Katedral .

Pada kekaisaran Romawi, sebisa mungkin Katedral didirikan di kota bukan desa. Pada masa itu, kota tempat gereja Katedral berada dikenal sebagai Kota Katedral .

Di gereja Ortodoks Timur, Katedral adalah gereja utama di kota tempat tinggal Uskup . Di Rusia, di kota mana pun gereja utama disebut sebagai Katedral , meskipun tidak ada Uskup yang tinggal di sama.

Fungsi Katedral

1. Fungsi Simbolis Bangunan

Bangunan Katedral biasanya merupakan bangunan yang megah dan menjadi salah satu bangunan yang paling kuno di kotanya. Uang dan tenaga yang dikeluarkan untuk membangunnya dipandang sebagai penghormatan kepada Tuhan.

Umumnya bangunan Katedral memiliki denah dasar salib yang mengacu pada salib tempat Yesus disalibkan.

2. Fungsi Keagamaan

Sebagian besar Katedral memiliki setidaknya tiga kebaktian setiap harinya. Biasanya dalam bentuk matin, Komuni Kudus, dan kebaktian malam yang sering dinyanyikan oleh pembawa acara dan paduan suara.

Katedral selalu memiliki kolam tempat upacara Pembaptisan dilakukan, di mana seseorang secara resmi diterima ke dalam gereja Kristen. Katedral juga umumnya memiliki mimbar tempat kitab suci dibacakan.

Kegiatan yang dilakukan di Katedral biasanya pembacaan kitab suci, perayaan Natal, perayaan Paskah.

3. Fungsi Kewarganegaraan dan Sosial

Katedral sering mengadakan kebaktian syukur yang disebut Harvest Festival di musim gugur.

Hari kelahiran, pernikahan, dan kematian sering diadakan dengan kebaktian di Katedral . Beberapa Katedral seperti Aachen dan Reims digunakan sebagai tempat tradisional penobatan raja.

Sebagian besar Katedral memiliki lonceng yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Bunyi yang gemuruh menandakan bersukacita, misalnya ketika ada pernikahan. Bunyi lonceng yang lambat menandakan kematian atau bencana.

Gereja Katedral Jakarta

Gereja Santa Maria Diangkat Ke Surga merupakan nama resmi dari Gereja Katedral Jakarta. Gereja ini adalah sebuah gereja Katolik di Jakarta yang diresmikan pada 1901.

Gereja bergaya arsitektur neo-gotik ini dirancang oleh Pastor Antonius Dijkmans, kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Carolus Wenneker, yaitu seorang Pro-vikaris.

Gereja ini pertama kali diresmikan dan diberkati oleh Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen, S.J., Vikaris Apostolik Jakarta pada 21 April 1901.

Namun, ternyata Katedral ini bukan gedung gereja yang sebenarnya. Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, tetapi terjadi kebakaran besar yang menghabiskan gedung gereja bersama dengan 180 rumah penduduk di sekitarnya.

Gedung gereja itu juga sempat roboh sehingga harus dilakukan renovasi. Bahkan lokasi gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan bom.

Gereja Katedral Bandung

Di Bandung terdapat gereja katedral yang bernama Katedral Santo Petrus yang terletak di Jalan Merdeka No. 14, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Bangunan yang dirancang oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker ini bergaya arsitektur neo-gotik akhir. Jika dilihat dari atas, bentuknya terlihat seperti salib.

Katedral ini merupakan saksi bisu tentang sejarah perkembangan umat Katolik di keuskupan Bandung. Gerejanya sendiri diberkati dengan nama Santo Petrus oleh Uskup E.S. Lyphen pada 19 Februari 1922. (Yani Suryani)***