Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Diburu Dinas Keamanan Ukraina!

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Diburu Dinas Keamanan Ukraina!

wargasipil.com – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev , yang juga sekutu Presiden Vladimir Putin , masuk dalam daftar orang paling dicari oleh dinas keamanan Ukraina . Medvedev diketahui kerap melontarkan komentar keras setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/10/2022), dinas keamanan Ukraina atau SBU dalam pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, masuk dalam daftar orang paling dicari terkait pelanggaran hukum pidana.

Medvedev disebut terlibat upaya-upaya merusak integritas teritorial dan perbatasan yang tidak bisa diganggu gugat.

Selain Medvedev, sebagian besar anggota Dewan Keamanan Rusia ada dalam daftar tersebut. Nama Putin yang merupakan Ketua Dewan Keamanan Rusia, tidak disebut oleh SBU.

Nama Medvedev sebenarnya telah masuk dalam daftar tersebut selama lebih dari enam bulan terakhir, namun baru diumumkan oleh SBU pekan ini. Tidak diketahui secara jelas mengapa otoritas Ukraina tidak merilis informasi ini lebih awal atau kenapa baru dirilis ke publik sekarang.

Pernyataan SBU menyebut sejumlah tokoh terkemuka Rusia lainnya juga masuk dalam daftar orang paling dicari, seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu, ketua majelis rendah parlemen Rusia atau Duma Negara Vyacheslav Volodin, ketua majelis tinggi parlemen Rusia Valentina Matviyenko, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.

“Dinas Keamanan Rusia mengonfirmasi bahwa Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan presiden negara agresor tersebut, dinyatakan sebagai orang yang dicari,” sebut SBU dalam pernyataan pada Senin (10/10) waktu setempat.

“Ini terjadi pada Maret 2022 pada awal agresi skala penuh Rusia,” imbuh pernyataan itu.

Medvedev dipandang sebagai sosok moderat ketika menjabat sebagai Presiden Rusia tahun 2008-2012 lalu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dia kerap menyuarakan komentar dan pandangan garis keras soal Ukraina.

Dalam pernyataan terbaru, Medvedev menyebut serangan massal Rusia ke Ukraina pada Senin (10/10) waktu setempat sebagai ‘episode pertama’.

“Episode pertama baru dimainkan. Akan ada episode-episode lainnya,” tulis Medvedev dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP.

Medvedev menambahkan, menurutnya, rezim politik Ukraina harus diganti.

“Saya akan mengungkapkan posisi pribadi saya. Mau tidak mau saya akan mengatakannya sekarang. Negara Ukraina dalam konfigurasinya saat ini dengan rezim politik Nazi akan menimbulkan ancaman terus-menerus, langsung, dan nyata bagi Rusia,” tuturnya.

“Oleh karena itu, selain melindungi rakyat kita dan melindungi perbatasan negara, tujuan tindakan kita di masa depan, menurut pendapat saya, adalah penggantian sepenuhnya rezim politik Ukraina,” katanya.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”