Jembatan Crimea Meledak Tewaskan 3 Orang, Ini 5 Hal yang Diketahui

Jembatan Crimea Meledak Tewaskan 3 Orang, Ini 5 Hal yang Diketahui

Jembatan Crimea Meledak Tewaskan 3 Orang, Ini 5 Hal yang Diketahui

wargasipil.com – Jembatan Crimea meledak terjadi pada Sabtu (8/10/2022) waktu setempat. Diketahui sebuah tangki bahan bakar mengalami kebakaran hebat di jembatan Kerch di wilayah Crimea yang memicu ledakan jembatan Crimea tersebut.

Simak informasi berikut tentang beberapa hal yang diketahui sejauh ini terkait peristiwa ledakan di jembatan Crimea.

Lokasi insiden jembatan Crimea meledak tepatnya terjadi di jembatan Kerch di wilayah Crimea. Dilansir Reuters, Sabtu (8/10/2022) waktu setempat, insiden terjadi saat lalu lintas di jembatan yang terdiri atas jalanan dan rel kereta tersebut ditangguhkan.

“Sebuah tangki bahan bakar terbakar pada salah satu bagian jembatan Crimea,” sebut kantor berita Rusia, RIA, dalam laporannya dengan mengutip seorang pejabat setempat.

Diketahui, jembatan yang dibuka tahun 2018 itu dibangun untuk menghubungkan wilayah Crimea dengan jaringan transportasi daratan utama Rusia. Presiden Vladimir Putin meresmikan jembatan itu setelah Crimea dicaplok dari Ukraina tahun 2014, dalam langkah yang tidak diakui dunia internasional dan memicu sanksi serta membuat hubungan Moskow dengan Barat memburuk.

Penyebab insiden jembatan Crime meledak diduga disebabkan oleh sebuah bom mobil. Hal ini disampaikan oleh otoritas Rusia, seperti dilansir AFP, Sabtu (8/10/2022), “Hari ini, pukul 06.07 waktu setempat, pada sisi lalu lintas jalanan di jembatan Crimea … sebuah bom mobil meledak, membakar tujuh tangki bahan bakar yang diangkut dengan kereta api ke Crimea,” demikian pernyataan komisi antiterorisme nasional Rusia, seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia.

Diketahui, Rusia menjaga jembatan tersebut tetap aman selama perang dengan Ukraina, dan mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Kiev jika jembatan itu diserang. Otoritas Rusia tidak secara langsung menyalahkan Ukraina terkait ledakan jembatan Crimea, namun kepala parlemen regional yang ditunjuk Rusia di Crimea, Vladimir Konstantinov, menyalahkan ‘para pengacau Ukraina’ atas insiden tersebut.

Secara terpisah, Komisi Investigasi Rusia menyatakan telah ‘memulai penyelidikan kasus kriminal terkait insiden di jembatan Crimea’. Komisi itu menyebutkan bahwa ‘sebuah truk meledak’ di jembatan tersebut pada Sabtu (8/10) waktu setempat, yang memicu kebakaran tangki bahan bakar dan kerusakan pada jembatan Crimea meledak.

Akibat insiden jembatan Crimea meledak, diketahui tiga orang meninggal, sebagaimana dilaporkan oleh para penyelidik Rusia. Pemilik truk yang meledak di ruas jalanan yang ada di jembatan yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia itu telah diidentifikasi.

“Menurut informasi awal, tiga orang tewas,” sebut Komisi Investigasi Rusia dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (8/10/2022).

Komisi Investigasi Rusia menyebutkan, dua jenazah korban ledakan jembatan Crimea di antaranya, seorang pria dan seorang wanita yang diduga merupakan ‘para penumpang dari sebuah mobil yang berada di dekat truk yang meledak’. Keduanya telah dievakuasi dari lautan di bawah jembatan

Adapun soal korban tewas ketiga tidak dijelaskan lebih lanjut. Hanya disebutkan bahwa identitas ketiga korban tewas itu tengah dikonfirmasi lebih lanjut.

Dalam pernyataan lain oleh para penyelidik Rusia juga menyebut seorang warga Krasnodar, sebuah kota di selatan Rusia, teridentifikasi sebagai pemilik truk yang meledak. Namun identitasnya belum diungkap ke publik.

Dilansir AFP, Sabtu (8/10/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan Putin memerintahkan pembentukan komisi khusus untuk menyelidiki penyebab ledakan di jembatan Crimea dan dengan cepat mengambil langkah-langkah penanganan.

Peskov menyebut instruksi itu diberikan kepada PM Mikhail Mushustin pada Sabtu (8/10) setempat, setelah Putin memperoleh laporan soal insiden tersebut. “Setelah insiden itu, Vladimir Putin menerima laporan dari Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin, Menteri Urusan Darurat Alexander Kurenkov dan Menteri Transportasi Vitaly Savelyev, juga dari kepala-kepala lembaga penegak hukum,” sebut Peskov seperti dilansir kantor berita TASS.

Pasca-insiden jembatan Crimea meledak , beberapa anggota parlemen Rusia menyerukan Presiden Vladimir Putin untuk mendeklarasikan “operasi kontraterorisme”, menghilangkan istilah “operasi militer khusus”.

Menanggapi desakan tersebut, Putin lantas menandatangani dekrit pada Sabtu (8/10) malam kemarin, untuk memperketat keamanan untuk jembatan dan infrastruktur energi antara Crimea dan Rusia. Putin juga menempatkan layanan keamanan federal Rusia, FSB, yang bertanggung jawab atas upaya tersebut.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”