Warga Sipil – Wabah Zombie Kush baru-baru ini menjamur di kalangan pemuda Afrika . Fenomena mengerikan di Negara Sierra Leone itu dipicu jenis narkoba yang peredarannya menyasar para penduduk miskin.
Pengguna narkoba Kush akan mengalami kondisi ‘tenang’ serupa meditasi tinggi selama sekitar satu jam, kemudian tertidur, bangun, mengkonsumsi lagi obat yang sama. Selang beberapa saat setelahnya hal itu terus berulang kepada pengguna.
Obat terlarang tersebut dibuat secara sintetik dengan komposisi yang masih samar alias tidak jelas. Tahun lalu, setengah lusin tiba-tiba muncul dan menjamur digandrungi para pemuda miskin di Afrika .
ADVERTISEMENT
Narkoba Kush diproduksi dan didistribusikan oleh geng kriminal alias preman setempat. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penegakan Hukum Narkoba Nasional, Abdul Sheku Kargbo.
“Narkoba ini merupakan penggabungan dari berbagai bahan kimia dan tanaman yang meniru THC alami (cannabinoid) yang ditemukan dalam ganja ,” katanya, dikutip dari Africa News, Rabu, 2 Agustus 2023.
Menurut Abdul Sheku, konsentrasi bahan aktif dapat ditingkatkan secara eksponensial sehingga meningkatkan gejala yang ditimbulkan. Hal ini menyebabkan situasi semakin parah bagi kalangan masyarakat terdampak.
“Anak-anak muda sedang sekarat,” kata Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mental Watch Advocacy Network, Ibrahim Hassan Koroma.
“Kami membutuhkan strategi yang cepat dan terfokus untuk melihat bagaimana anak muda mengambil asupan obat ini. Tapi saat ini (kondisi) cukup mengkhawatirkan,” ucapnya lagi.
Pengguna Kush nyaris mengisi Freetown dari ujung ke ujung, dari daerah kumuh hingga daerah kaya. Para penduduk merosot terduduk dengan kepala terkulai dan terkadang tidur sambil berdiri. Nyatanya itu adalah pemandangan sehari-hari.
Bahkan korban Zombie Kush memenuhi satu-satunya rumah sakit jiwa di Sierra Leone, yang sudah direnovasi dari zaman kolonial Inggris. Para pecandu itu dibawa keluarganya ke fasilitas tersebut lantaran kondisi amat mengkhawatirkan. Penjabat Pengawas Medis dan Psikiater Residen, Jusu Mattia mengatakan, 60 persen pasien RSJ justru adalah pengidap wabah Kush.
Di antara korban Zombie Kush ialah seorang pemulung dengan nama Mohamed (disamarkan) (25). Ia mengalami gejala serupa setelah merokok dengan zat narkoba itu, di tepi tempat pembuangan sampah, di ibu kota Freetown.
“Kami merokok sepanjang hari. Saya menghabiskan banyak uang untuk itu setiap hari, sekitar 200 leon (setara Rp151.675),” ucapnya, dilansir dari Africa News, Rabu, 2 Agustus 2023.
Negara Afrika Barat merupakan satu di antara negara termiskin di dunia. Melalui keterangan Mohamed, teman-temannya hampir semua mengonsumsi Kush. Mereka dijejalkan ke dalam gubuk yang diselimuti asap narkoba kush, di daerah kumuh tempat anak-anak bermain di antara babi dan kotoran. ****