Warga Sipil – Dua anggota Angkatan Laut Amerika Serikat telah ditangkap atas dakwaan menyerahkan bahan keamanan nasional sensitif ke China, kata pejabat AS pada Kamis (3/8).
Kopral Wenheng Zhao (26 tahun), didakwa melakukan konspirasi dan penyuapan sehubungan dengan menerima hampir 15.000 dolar AS (sekitar Rp227,55 juta) untuk ditukar dengan foto dan video informasi sensitif militer AS, kata pejabat tersebut.
Kelasi Angkatan Laut AS, Jinchao Wei, yang usianya tidak diungkap, didakwa bersekongkol untuk mengirim informasi pertahanan nasional ke China dengan imbalan ribuan dolar.
Asisten Jaksa Agung Matt Olsen mengatakan kepada wartawan di San Diego bahwa akibat tindakan para pria tersebut, informasi militer yang sensitif jatuh di tangan Republik Rakyat China.
Zhao dituduh mengirim rencana latihan militer AS di kawasan Indo-Pasifik, diagram elektrik dan cetak biru untuk sebuah sistem radar di pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, serta perincian keamanan fasilitas angkatan laut AS di Ventura County dan Pulau San Clemente di luar Los Angeles, ke pihak China.
Wei dituduh membuka informasi mengenai USS Essex, kapal serang amfibi di mana dia ditempatkan, serta kapal perang Amerika lainnya, termasuk puluhan panduan manual teknis tentang susunan senjata, struktur kekuatan dan operasi Essex.
Sementara itu, orang yang menghubungi Wei dan Zhaoterkait pertukaran informasi itu belum dapat ditemukan.
Para pejabat AS dalam konferensi pers pada Kamis mengecam kegiatan spionase China.
“Tidak ada ancaman yang lebih besar, multigenerasi kepada Amerika Serikat” daripada China, kata Agen Khusus FBI Stacey Moy.
Beijing “tidak akan pernah berhenti untuk menyerang Amerika Serikat dalam rencana strategisnya untuk menjadi kekuatan adidaya tunggal di dunia”, lanjutnya.
Kedutaan besar China di Washington belum memberikan jawaban untuk permintaan komentar terhadap tuduhan tersebut.
Hubungan AS-China menegang selama bertahun-tahun mencakup isu keamanan nasional dan perdagangan.
AS menuduh China melakukan spionase dan serangan siber, tuduhan yang disangkalChina.
China juga menyatakan bahwa pihaknya terancam oleh para mata-mata.
Sumber: Reuters