Warga Sipil – Bursa mahadata (big data exchange) pertama di China, yang berada di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya, menargetkan volume perdagangan tahunan mencapai lebih dari 10 miliar yuan (1 yuan = Rp2.112) pada 2025, demikian diungkapkan otoritas setempat pada Kamis (3/8).
Dengan target yang mengesankan itu, bursa tersebut diperkirakan akan menjadi yang terdepan dalam transaksi sirkulasi data di seluruh China, menurut biro administrasi pengembangan mahadata Provinsi Guizhou.
Bursa mahadata di Guiyang tersebut mulai beroperasi pada 2015. Saat ini, bursa tersebut mendukung data, kekuatan komputasi, algoritme, dan perdagangan produk lainnya yang beragam, serta menyediakan layanan yang mencakup lebih dari 20 industri, seperti keuangan, transportasi, dan meteorologi.
Hingga Rabu (2/8), sebanyak 643 lembaga perdagangan telah mendirikan bisnis di bursa tersebut, dengan volume transaksi kumulatif mencapai sekitar 1,67 miliar yuan.
Kerap dijuluki sebagai pusat mahadata di China, provinsi Guizhou yang bergunung-gunung merupakan zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama di China. Provinsi itu mempromosikan industri mahadata sebagai tulang punggung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkualitas tinggi.