Warga Sipil – Insiden penusukan brutal yang terjadi di Korea Selatan pada 3 Agustus 2023 kemarin masih menyisakan ketakutan bagi masyarakat. Sebanyak 14 orang menjadi korban dalam peristiwa mencekam tersebut.
Tersangka yang bermarga Choi (23) pada awalnya menabrakkan mobilnya di trotoar kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan . Saat menabrakkan mobil tersebut, sebanyak lima orang terluka.
Tak berselang lama, Choi langsung lari menuju tempat kejadian perkara (TKP) ke dua di dekat Stasiun Seohyeon, di Jalur Bundang dari jaringan kereta bawah tanah Seoul. Choi melakukan penusukan brutal terhadap 9 orang, yang mengalami kritis.
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan tidak ada kaki tangan dari insiden tersebut. Motif penusukan brutul yang dilakukan Choi pun tidak diketahui.
Usai insiden penusukan yang dilakukan Choi, muncul teror-teror yang disebar oleh orang tak dikenal (OTK). Teror tersebut berisi ancaman akan ada penikaman serupa terjadi di Seoul.
Melansir Korea Herald, polisi telah menangkap tiga orang yang menebar teror penikaman tersebut. Ketiga peniru langsung ditahan pada Jumat, 4 Agustus 2023, dan pihak kepolisian memastikan akan meningkatkan kewaspadaan mereka.
Salah satu tersangka peniru merupakan seorang pria berusia 20an, dan menyebar teror secara online. Pria tersebut menebar teror dan mengancam akan membunuh semua orang yang ada di Stasiun Wangsimi, Seoul.
Tersangka kedua merupakan seorang yang berada di bawah umur, yang telah mengancam akan membunuh lima orang di pintu masuk sebuah sekolah. Tersangka ketiga adalah seorang pria berusia 20an yang menyatakan akan mengacungkan pisau di Stasiun Hanti, Seoul.
Atas insiden tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul meminta masyarakat terutama warga negara Indonesia ( WNI ) untuk terus waspada. WNI diminta untuk mematuhi petunjuk yang ditetapkan aparat setempat.
“Mengingat adanya peningkatan tindak pidana berupa penusukan di berbagai provinsi di Korea Selatan , KBRI Seoul mengimbau WNI yang berada di wilayah Korea Selatan agar terus meningkat kewaspadaan dan mawas diri, khususnya di tempat keramaian atau area umum,” ujar KBRI Seoul.
WNI juga diminta untuk langsung melapor ke pihak berwenang apabila mengetahui hal mencurigakan. Atau bisa menghubungi pihak KBRI Seoul untuk mendapat perlindungan.
“Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk keamanan dan panduan dari pihak berwenang. Dalam keadaan darurat silakan menghubungi kepolisian terdekat, nomor darurat 119 atau hotline darurat KBRI Seoul di nomor: 010-5394-2546,” kata keterangan dari KBRI Seoul.***