wargasipil.com – Tiga pendaki asal Nepal hilang jatuh ke jurang di Gunung Everest . Proses pencarian pendaki yang hilang itu masih terus berlangsung.
Dilansir AFP, Rabu (12/4/2023), ketiganya melintasi Air Terjun Es Khumbu yang berbahaya sambil membawa perbekalan ke Kamp 1, sebuah stasiun jalan di rute menuju puncak gunung setinggi 8.849 meter (29.032 kaki).
“Kami masih mendapatkan detailnya, tetapi kami tahu bahwa mereka dihantam salju pagi ini dan hilang di jurang,” kata Bigyan Koirala dari departemen pariwisata Nepal kepada AFP.
“Tim di base camp bekerja sama untuk pencarian dan penyelamatan.”
Air Terjun Es Khumbu adalah bentangan es gletser yang berbahaya dan selalu berubah, yang mengharuskan pendaki melewati celah-celah di atas tangga reyot. Helikopter dikerahkan dalam pencarian ini.
Pemandu Nepal — biasanya etnis Sherpa dari lembah sekitar Everest — dianggap sebagai tulang punggung industri pendakian di Himalaya.
Mereka menyumbang sekitar sepertiga dari kematian di Everest, menggarisbawahi risiko yang mereka ambil dalam melayani ratusan petualang yang bertujuan untuk mencapai puncak tertinggi di dunia.
Untuk setiap ekspedisi, mereka melakukan beberapa perjalanan berbahaya ke tenda feri, botol makanan dan oksigen ke kamp dataran tinggi.
Pada tahun 2014, dinding salju, es, dan batu yang berjatuhan sangat besar menewaskan 16 pemandu Nepal di atas es yang jatuh dalam salah satu kecelakaan paling mematikan di Himalaya.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari 10 puncak tertinggi dunia dan menyambut ratusan petualang setiap musim pendakian musim semi, saat suhu hangat dan angin biasanya tenang.
Pemerintah telah mengeluarkan lebih dari 500 izin pendakian untuk berbagai gunung Himalaya, termasuk 243 untuk Everest, musim ini.