WargaSipil.com – Prank laporan polisi yang dilakukan Baim Wong dan Paula Verhoeven berujung masalah. Kemungkinan kasus ini akan ditindaklanjuti oleh Polres Metro Jakarta Selatan menjadi permasalahan hukum. Ini sebagai pembelajaran untuk tidak jadikan kantor polisi sebagai tempat untuk bermain-main apalagi untuk kepentingan konten pribadi.
Baim Wong mengakui kesalahan yang telah dia perbuat. Pemilik nama lahir Muhammad Ibrahim itu buka suara melalui video yang diunggah akun gosip Instagram Lambe Turah. Dia meminta maaf dan menyebut petugas yang melayani Paula pada saat melakukan perekaman video tidak bersalah apapun. Karena kesalahan murni dilakukan oleh Baim Wong- Paula.
“Pada korban-korban KDRT saya juga minta maaf. Saya tidak terpikir sama sekali ke arah sana (akan menjadi masalah hukum). Sebodoh itu saya melakukan hal seperti kemarin,” kata Baim Wong.
Seharian kemarin Baim mengaku memikirkan apa yang sudah dia dan tim lakukan. Dia pun menyadari langkahnya itu keliru apalagi menuai sentimen negatif sangat tinggi dari netizen di dunia maya sejak Minggu (2/10).
“Kenapa kita melakukan itu yang tadinya tidak terpikir melakukan hal ini. Dan ternyata banyak sekali yang dirugikan salah atunya institusi kepolisian,” katanya.
Baim Wong bercerita, dirinya berani membuat konten prank laporan polisi soal KDRT dengan mendatangi Polsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan lantaran mengenal petugas kepolisian di sana.
“Kan mereka yang berjasa menangkap pencuri motor di rumah saya dulu. Kita berhubungan baik, terkadang bersilaturahmi ke sana,” katanya.
Buntut dari perasaan bersalah yang dilakukan Baim Wong, Senin (3/10) pagi dia kembali mendatangi Polsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan untuk meminta maaf secara langsung.
“Makanya tadi saya datang meminta maaf secara langsung. Semoga mereka tidak disalahkan karena kesalahan ada di pihak kita,” kata Baim Wong.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Febriman Sarlase membenarkan adanya laporan polisi sempat mau dibuat oleh Paula Verhoeven terhadap suaminya, Baim Wong. Tentu saja laporan ini prank untuk kepentingan pembuatan konten belaka.
“Kasus prank yang dilakukan Paula dan Baim memang benar terjadi di Polsek Kebayoran Lama pada tanggal 1 Oktober pukul 16.00 WIB,” kata Kompol Febriman di Polsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Senin (3/10).
Mendengar cerita yang diungkapkan Paula, polisi hampir saja menindaklanjutinya. Sebab menurut Febriman, SOP yang berlaku di kalangam anggotanya diharuskan untuk menerima dan menindaklanjuti laporan yang datang dari masyarakat.
“Ternyaya begitu mau dibuatkan laporan, diceritakan kronologis tidak begitu lama, saudara Baim masuk ke dalam menyatakan Bapak kena prank. Sebetulnya itu sangat disayangkan secara pribadi maupun institusi. Dan, itu dibuat untuk kepentingan konten, dilakukan di kepolisian,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, prank KDRT yang dibuat Baim Wong dan Paula Verhoeven diunggah di YouTube pada Minggu (2/10) dengan judul ‘Baim KDRT, Paula Jalani Visum. Nonton sebelum di-Takedown’.
Pada bagian awal video memuat iklan. Baru kemudian konten masuk ke prank KDRT. Dalam video, terlihat Baim Wong dan Paula merencanakan untuk membuat laporan KDRT untuk tujuan prank sejak berada di rumah. Mereka lantas mendatangi salah satu kantor polisi di bilangan Jakarta Selatan untuk membuat laporan polisi.
Setibanya di kantor polisi, Paula mengaku dirinya mengalami KDRT dari Baim Wong. Polisi kaget atas pernyataan sang model. Sebab baru beberapa hari lalu KDRT terjadi pada pasangan Rizky Billar-Lesti. Baru beberapa menit Paula berbincang dengan petugas, tiba-tiba Baim Wong datang dan polisi baru mengetahui kalau itu adalah prank.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”