GenPI.co – Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan elektabilitas Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 bisa menurun setelah selesai masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober tahun ini.
Ujang menyebut tidak ada pemberitaan mengenai Anies setelah lengser, dan itu akan membuatnya kesulitan untuk mendapat panggung.
“Kalau tidak punya jabatan, tidak punya posisi atau tidak jadi gubernur lagi ini menjadi tantangan tersendiri karena tidak punya panggung, tidak punya pemberitaan, tidak punya anggaran untuk membangun pencitraan itu, kecuali dia punya panggung di tempat lain,” katanya di Jakarta, Senin (18/7/2022).
BACA JUGA: Anies Baswedan Harap Hati-hati dengan Langkah JK, Kata Pengamat
Menurut Ujang, kalau Anies mampu menjaga elektabilitasnya maka dia masih bisa bersaing untuk menjadi calon presiden.
“Kalau nanti jabatannya tidak ada kan bisa jadi nanti elektabilitasnya akan rendah atau turun. Nah, kalau itu terjadi, ya, akan sulit untuk bersaing di pencapresan,” ucap Ujang.
BACA JUGA: JK Beber Duet Pemersatu Bangsa, Ternyata Bukan Anies-Puan
Sebagai orang nonparpol, Anies harus memiliki elektabilitas yang tinggi agar dilirik parpol menjadi capres.
Selain itu, hasil survei Indopol yang menunjukkan pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih dukungan tertinggi dari publik.
BACA JUGA: Jubir PKS: Pemilih Ingin Anies Baswedan Jadi Kandidat Capres 2024
Menurut Ujang, keduanya memang memang bisa menarik pemilih muda jika partai pengusungnya bisa bekerja sama.
“Kalau formulanya NasDem mendukung Anies, Demokrat mendukung AHY baru ketemu, ditambah dengan kekuatan dari PKS,” ucapnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.