Jaringan Internet Tidak Stabil Picu Stres bagi Pekerja yang WFA

WargaSipil.com – Semenjak pandemi Covid-19 usai, cara kerja perusahaan semakin berubah. Sistem kerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA) semakin dipilih.

Sistem kerja seperti itu sangat digemari oleh pekerja kalangan milenial. Mereka yang tinggal di tengah kota atau jauh dari orang tua lebih memilih kerja dari kos-kosan. Cara kerja seperti itu ternyata berdampak pada kebutuhan, yakni jaringan internet.

Berdasar survei Roome pada 2021, sebanyak 72,4 persen responden menyetujui internet menjadi faktor utama saat hendak memilih kos untuk kerja secara WFA.

“Karena internet menjadi hal yang vital saat ini, terutama dengan adanya work from home atau WFA. Saya sebagai owner kos-kosan membutuhkan perangkat yang mudah untuk diatur dari mana saja,” ujar Indra, pemilik Kos Casa Pinku di Jakarta kepada wartawan, Sabtu (24/9).

Dalam pengaturan internet, Indra membutuhkan clouded base controller untuk memantau dan mengatasi permasalahan kelancaran jaringan internet.

Selanjutnya, dari survei Dell Techonology menyebutkan bahwa sebanyak 41 responden menyatakan jaringan internet yang tidak stabil menjadi masalah yang dihadapi saat bekerja secara WFA. Lambannya jaringan internet cenderung mempengaruhi produktivitas sekaligus kelancaran pekerjaan. Bahkan internet yang tidak stabil memicu stres di kalangan pekerja.

Sari, 20, salah seorang mahasiswi Universitas Trisakti mengatakan, sejak mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) lebih banyak menghabiskan waktu di kos untuk mengerjakan tugas dan belajar. “Karena itu, stabilnya sinyal WiFi menjadi salah satu kebutuhan utama untuk memperlancar kegiatan belajar,” ujarnya. Dia menyebut, salah satu penyebab penghuni menyudahi sewa kos-kosan karena sinyal WiFi kerap tidak stabil.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemilihan perangkat jaringan yang tepat menjadi hal esensial. Maka dari itu, Omada sebagai networking solution dari TP-Link diklaim dapat menjawab kebutuhan itu. Perangkat itu menawarkan kemudahan dalam mengelola seluruh jaringan menjadi sebuah ekosistem yang saling terintegrasi.

“TP-Link sendiri menghadirkan Omada untuk segmen Small Medium Business (SMB) di berbagai industri, salah satunya kos-kosan. Omada sendiri juga dilengkapi oleh controller cloud base yang juga dapat diakses melalui smartphone,” ujar Marketing Manager TP-Link Indonesia, Biko Yoshia.

Omada dianggap bisa mengatur pembagian jaringan serta limitasi perangkat dalam mendapatkan akses internet melalui WiFi.

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”