GenPI.co – Masyarakat Indonesia tengah bersiap-siap menghadapi kenaikan harga BBM Pertalite. Namun, apakah kebijakan itu akan efektif?
Pemerintah mengatakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar, dinilai tidak tersalurkan dengan tepat.
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mencatat 80 persen kompensasi Pertalite dinikmati masyarakat mampu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Harga BBM Naik: BBM 303
Dari total alokasi kompensasi Pertalite Rp 93,5 triliun yang dianggarkan di APBN (sesuai Perpres 98), sebesar 86 persen atau Rp 80,4 triliun dinikmati rumah tangga.
Sisanya sebanyak 14 persen atau Rp 13,1 triliun dinikmati dunia usaha.
BACA JUGA: Harga BBM Dikabarkan Naik, DPR Beri Kabar Bahagia
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menilai seharusnya BBM bersubsidi disalurkan kepada yang tidak mampu.
“Sebanyak Rp 80,4 triliun dinikmati rumah tangga, ternyata 80 persen di antaranya dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 20 persen yang tidak mampu,” ujarnya, Sabtu (27/8).
BACA JUGA: Wacana Harga BBM Naik, DPR RI: Pemerintah dalam Posisi Dilema
Oleh karena itu, Sofyano menilai upaya melakukan penyesuaian harga Pertalite agar subsidi tepat sasaran bisa diterima.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Harga BBM Pertalite Naik Supaya Subsidi Tepat Sasaran Bisa Diterima, tetapi Faktanya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.