8 Reaksi Tubuh Saat Minum 8 Gelas Air Putih Sehari

8 Reaksi Tubuh Saat Minum 8 Gelas Air Putih Sehari

wargasipil.com – Minum setidaknya delapan gelas air putih sehari bisa jadi adalah salah satu saran paling terkenal dalam menjaga kesehatan.

“Minum delapan gelas sehari” sudah seperti nasihat yang kita dengar dari mulut orangtua sejak kita masih kecil, dan sialnya sering pula diabaikan.

Namun kini, ada alasan bagus untuk menyediakan waktu melihat dan mendengar tentang manfaat nyata delapan gelas air putih sehari bagi kesehatan.

Berdasarkan penjelasan the National Academy of Medicine, -sebuah organisai non-profit di Amerika Serikat 70-75 persen berat badan orang dewasa berasal dari air.

Melihat gambaran itu saja sudah dapat dibayangkan betapa air mengambil peranan yang penting di dalam tubuh yang sehat.

“Kebutuhan air berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain,” kata ahli gizi Lisa R. Young, PhD, RDN, yang adalah profesor nutrisi di Universitas New York, AS.

“Berbagai faktor akan memengaruhi berapa banyak air yang kita butuhkan setiap hari.”

“Penghitungan ini termasuk mempertimbangkan tingkat aktivitas, lingkungan, musim, pola makan, jenis kelamin, kesehatan pribadi (penderita diabetes membutuhkan lebih banyak air), dan bahkan obat-obatan.”

Lisa menyarankan banyak kliennya untuk menghitung gelas, dan juga memantau tubuh, bukan hanya karena rasa haus untuk melihat kecukupan air harian.

Mengetahui bagaimana tubuh bisa berfungsi optimal ketika terhidrasi dengan baik, dapat membantu kita mengenali diri, saat tubuh membutuhkan air.

Jadi apa yang terjadi jika kita meminum air dalam jumlah yang cukup?

1. Tubuh sejuk tak kepanasan

Setiap air yang kita teguk memberikan kelembapan pada kulit untuk mengatur suhu tubuh.

Saat keringat menguap, tubuh bakal mendingin.

Kecukupan air juga meningkatkan kemampuan untuk mentoleransi stres akibat panas.

Demikian pernyataan yang dimuat dalam sebua laporan di International Journal of Sports Medicine.

2. Mendongkrak kinerja olahraga

Dampak minum air yang cukup di sepanjang hari bisa terbayar saat kita berolahraga.

Ketika tubuh menerima cairan, maka organ akan berfungsi lebih baik.

Pasokan air yang cukup antarsetiap bagian tubuh, termasuk otot, memungkinkan kontraksi optimal, terutama ketika berolahraga.

Sebaliknya, bila tidak cukup terhidrasi, pembuluh darah akan rakus menarik air dari otot untuk melindungi sirkulasi darah.

Jika hal itu terjadi, kinerja olahraga akan menurun.

Bahkan, ketika tubuh kehilangan keringat sebesar dua persen dari berat badan, sudah mampu menunjukkan penurunan yang nyata dalam kinerja fisik dan mental.

Kehilangan lima persen atau lebih berat badan melalui keringat selama aktivitas fisik dapat menurunkan kapasitas otot hingga 30 persen dari kapasitas optimalnya.

Uraian itu disampaikan penulis Asker Jeukendrup, PhD, dan ahli biokimia Michael Gleeson, PhD dalam buku Human Kinetics Sport Nutrition.

3. Urine terlihat jernih

“Salah satu indikator terbaik untuk mengetahui apakah kita minum cukup air adalah warna urine,” kata Lisa.

“Idealnya, warnanya harus jernis pucat, bukan kuning cerah,” cetus dia lagi.

Selanjutnya, perhatikanlah kondisi kita.

Sebab, keteraturan adalah tanda hidrasi dan kesehatan yang baik.

“Jika kita cenderung menderita sembelit, hal itu juga bisa menjadi tanda bahwa kita mungkin perlu minum lebih banyak air,” sambung dia.

4. Lebih pintar dan lebih bahagia

Air dalam hal ini termasuk teh, kopi, jus, dan cairan lain, tetapi bukan alkohol, membuat otak melakukan hal-hal menakjubkan.

Sebanyak 75 persen materi abu-abu otak terdiri dari air.

Sehingga, jika tetap terhidrasi dengan baik, maka akan dipastikan otak tetap bekerja optimal.

Sebab, dehidrasi terbukti dapat memengaruhi fungsi kognitif.

Ada penelitian terhadap mahasiswa kedokteran di China yang tidak diberi air minum selama 36 jam.

Dari sana terbukti, responden mendapat nilai buruk pada tes kemampuan kognitif dan memori jangka pendek.

Satu jam setelah mereka diberi 10 gelas air untuk diminum, tes ulang menunjukkan skor mereka meningkat.

Terlebih lagi, skor pada tes mood yang mengukur kekuatan, harga diri, dan rentang perhatian selama dehidrasi, dan kembali normal setelah minum.

5. Terhindar dari sakit kepala

Jika kita menderita sakit kepala atau migrain berulang, maka memastikan diri telah terhidrasi dengan baik, mungkin dapat meredakan gejala tersebut.

Kondisi itulah yang terjadi dalam uji coba yang melibatkan penderita sakit kepala dalam sebuah penelitian di jurnal medis Family Practice, yang diterbitkan pada tahun 2012.

Sekitar 100 pasien secara acak dimasukkan ke dalam dua kelompok kontrol.

Satu kelompok hanya menerima saran dan masukan untuk pengurangan stres.

Sementara kelompok lainnya ditambah dengan instruksikan untuk menambah asupan air setiap hari sebanyak 1,5 liter, kira-kira 6,5 gelas, dari yang disarankan.

Kedua kelompok membuat catatan harian tentang sakit kepala yang dialami selama empat minggu, dan menyelesaikan penilaian kualitas hidup.

Hasilnya menunjukkan, 47 persen pasien dalam kelompok ekstra air melaporkan skor enam atau lebih dalam skala 10, terkait perbaikan dalam masalah nyeri di kepala.

Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan 25 persen responden terkontrol yang hanya mendapatkan saran dan masukan.

6. Tekanan darah bisa menjadi normal

Jika kita memiliki masalah tekanan darah rendah -yang umum terjadi pada orang tua, maka dengan meminum setidaknya delapan gelas air setiap hari, dapat membantu meningkatkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat.

Kesimpulan ini dimuat dalam jurnal Circulation.

7. Menekan munculnya risiko batu ginjal

Saat minum banyak air, secara alami kita akan menghasilkan banyak air seni. Ini adalah kondisi yang bagus untuk ginjal.

Cairan dalam urine mengencerkan mineral dan garam yang mungkin bisa mengkristal menjadi timbunan keras di dalam ginjal.

Cara termudah untuk menghindari batu ginjal adalah dengan minum banyak cairan sepanjang hari, terutama air putih.

Praktik ini menunjukkan bahwa musim panas adalah waktu yang tepat untuk mengonsumsi banyak cairan, agar terhindar dari risiko batu ginjal.

8. Menurunkan berat badan

Seringkali ketika kita mengira sedang lapar, sebenarnya kehausan itulah yang mengirim langkah kita ke depan kulkas dan mencari camilan.

Jadi, menyimpan segelas air di dekat kita sepanjang hari dapat secara efektif mengurangi rasa lapar semacam itu.

Sebab, air yang memenuhi perut, mengembang, dan mengirimkan sinyal “kenyang” ke otak.

Minum air secara strategis sebelum makan pun terbukti mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi selama makan.

Semua ini berarti, minum air sepanjang hari adalah teknik penurunan berat badan yang terbukti mujarab.

Dalam sebuah penelitian selama 12 minggu yang dilakukan di Departemen Nutrisi Manusia, Makanan dan Latihan Virginia Tech, para peneliti memantau dua kelompok pelaku diet.

Satu kelompok minum dua cangkir air tepat sebelum makan dari tiga kali makan sehari.

Sementara kelompok lainnya tidak minum air ekstra saat mengikuti diet rendah kalori yang sama.

Hasil penelitian menunjukkan, peminum air mengonsumsi 75-90 kalori lebih sedikit pada setiap sesi makan.

Kondisi ini yang menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar pada akhir penelitian.

Para pelaku diet yang minum air kehilangan rata-rata tujuh kilogram, dibandingkan dengan lima kilogram untuk peminum non-air.

“Jadi, kita harus minum lebih banyak air putih, dan lebih sedikit minuman bergula dan berkalori tinggi.”

Demikian dikatakan Brenda Davy, Profesor di Fakultas Pertanian dan Ilmu Hayati di Virginia Tech, yang juga menulis laporan ini.

“Ini adalah cara sederhana untuk memfasilitasi manajemen berat badan,” sambung Brenda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.