Siap-siap! 200 Ribu Ton Beras Impor Banjiri RI Bulan Ini

Siap-siap! 200 Ribu Ton Beras Impor Banjiri RI Bulan Ini

wargasipil.com – Perum Bulog mengungkap impor beras sebanyak 200 ribu ton akan datang ke Indonesia bulan ini. Impor beras tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) tahun ini.

“Kita upayakan sampai Desember ini, tinggal hitungan minggu saja kan. Itu yang inginkan. Kita harus datangkan 200 ribu ton minimal, ini tidak mudah tapi dengan segala upaya,” kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu (7/12/202).

Hanya saja, Buwas enggan menyampaikan secara detail dari negara mana beras itu diimpor. Tetapi dipastikan beras sebanyak 200 ribu ton itu akan datang bulan ini.

“200.000 juga sedang dalam upaya, beberapa negara. Jadi yang paling mungkin dengan segala upaya daya paling hebat hebatnya 200.000 ton, sisanya kita lihat situasi,” lanjutnya.

Walaupun sebenarnya Buwas mengatakan rencana impor yang diizinkan sebenarnya sebanyak 500 ribu ton. Tetapi, menurut Buwas hal itu tidak mudah jika dilakukan dalam waktu singkat, makanya hanya diupayakan datang 200 ribu ton beras.

“Sejak jauh hari saya sudah kerja sama dengan beberapa negara untuk mencadangkan 500 ribu ton. Tapi dalam perjalanannya, situasi berubah-ubah, bahkan ada yang membatalkan,” ujarnya.

“Bahkan ada satu negara yang sudah iya tapi gak jadi, karena dia gak siap karena waktunya singkat, belum perizinan segala macam,” lanjutnya.

Kendati demikian, impor yang dilakukan kemungkinan besar pasokan cadangan beras masih akan tetap di bawah 1,2 juta ton. Pasalnya, total cadangan beras Bulog hingga saat ini hanya tersisa 494,2 ribu ton. Detail stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini hanya 295,3 ribu ton sedangkan sisanya 198,8 ribu ton merupakan beras komersial.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menerangkan, memang izin impor beras sebanyak 500 ribu ton. Hanya saja tahun ini memang hanya bisa didatangkan 200 ribu ton. Sementara sisanya sebanyak 300 ribu ton masih harus dirapatkan lagi oleh pemerintah.

“Bicara kuota impor itu per tahun nggak bisa nyebrang tahun. 31 Desember itu 200 ribu ton, itu juga lagi berjuang cari stok segitu, dalam waktu singkat juga kan nggak muda. (Sisa tahun depan) Kita lihat sama sama, kalau itu nyebrang tahun itu harus dirapatkan lagi,” ujar Arief dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sudah menandatangani izin impor 500 ribu ton beras. Izin tersebut merupakan hasil rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

“Ratas memutuskan bidang pangan ada Bapanas, dipimpin Menko, dan bapak Presiden diputuskan kita harus menambah cadangan Bulog, tetapi dibeli di luar negeri,” ujarnya ditemui di Kementerian Perdagangan, Rabu (7/12/2022).

“Saya sudah teken surat perintah keputusan ratas, surat dari Menko, surat dari Bulog, meminta agar diizinkan itu untuk impor didatangkan beras 500 ribu ton,” lanjutnya.