Harga CPO Ambruknya 3% Lebih, Naiknya Cuma 0,17%

Harga CPO Ambruknya 3% Lebih, Naiknya Cuma 0,17%

wargasipil.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan Jumat (02/12/2022), setelah ambruk lebih dari 3% pada perdangan kemarin.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat tipis 0,17% ke MYR 4.085/ton pada pukul 08:30 WIB.

Dalam sepekan, harga CPO terkoreksi 1,33% dan ambles 5,81% secara bulanan. Harga CPO juga anjlok 14% secara tahunan.

Pada perdagangan awal Desember 2022, Kamis (01/11), harga CPO berakhir ambles 3,61% ke MYR 4.081/ton (US$ 927,5/ton) dan menghentikan kenaikannya selama tiga hari beruntun terseret oleh amblesnya harga minyak kedelai dan ringgit Malaysia yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup anjlok 4,69%. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

“Hari ini pasar kami mengikuti Chicago Board of Trade soyoil memimpin serta melemahnya harga minyak sawit Dalian,” kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, menambahkan bahwa penguatan ringgit juga akan menghambat ekspor dikutip Reuters.

Ringgit Malaysia berakhir menguat 0,97% terhadap dolar AS dan berada ke level tertinggi sejak lima bulan. Membuat CPO menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.

Namun, perusahaan perkebunan raksasa FGV Holdings memprediksikan harga CPO pada kuartal IV-2022 akan berada pada level MYR 4.000 (US$ 894,65/ton).

TIM RISET CNBC INDONESIA