5 Tips Agar Tidak Terjebak Trading Ilegal

5 Tips Agar Tidak Terjebak Trading Ilegal

wargasipil.com – Ilmu investasi sedang marak disebarluaskan oleh beberapa influencer. Tak pelak hal tersebut membuat banyak orang tertarik, termasuk para milenial dan Generasi z.

Para influencer, melalui media sosialnya, menjelaskan keunggulan berinvestasi dan hal tersebut sering mendapat atensi dari orang-orang di media sosial. Namun, sangat penting untuk tetap memperhatikan produk investasi apa yang aman agar tidak terjerat trading ilegal .

Pada salah satu episode dalam berjudul bersama Nailul Huda, menjelaskan bahwa masih banyak orang terjerat trading ilegal. Episode tersebut dapat diakses melalui .

“Di Indonesia, literasi keuangan orang-orang masih tergolong rendah. Seringnya masyarakat hanya diajarkan tentang menabung, bukan lainnya,” jelas Nailul Huda, seorang peneliti ekonomi digital INDEF.

Lantas, bagaimana cara agar kita tidak terjebak trading ilegal saat berinvestasi?

Menurut , berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi.

1. Buat daftar keuangan pribadi

Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, sebaiknya kamu harus melihat keseluruhan situasi keuangan terutama jika kamu belum pernah membuat rencana keuangan sebelumnya.

Langkah pertama untuk berinvestasi dengan sukses adalah menentukan tujuan dan toleransi risiko kamu, baik sendiri atau dengan bantuan profesional keuangan.

Tidak ada jaminan bahwa kamu akan menghasilkan uang dari berinvestasi. Tetapi jika kamu tahu tentang menabung dan berinvestasi, lalu menindaklanjutinya dengan rencana yang cerdas, kamu akan dapat memperoleh keamanan finansial selama bertahun-tahun dan menikmati keuntungan dari pengelolaan uang yang sudah dilakukan.

2. Evaluasi zona nyaman dalam mengambil risiko

Semua investasi melibatkan beberapa tingkat risiko.

Jika kamu berniat untuk membeli sekuritas, seperti saham, obligasi, atau reksa dana, penting bagi kamu untuk memahami sebelum berinvestasi bahwa kamu dapat kehilangan sebagian atau seluruh uang yang kamu gunakan untuk investasi.

Tidak seperti deposito di bank yang diasuransikan, uang yang kamu investasikan dalam sekuritas biasanya tidak diasuransikan secara federal. Kamu bisa kehilangan uang, yang merupakan jumlah yang telah diinvestasikan.

Jika kamu memiliki tujuan keuangan dengan waktu yang lama, kamu akan cenderung menghasilkan lebih banyak uang. Tapi harus tetap memperhatikan arus perekonomian.

Di sisi lain, investasi tunai mungkin sesuai untuk tujuan keuangan jangka pendek.

3. Pertimbangkan kombinasi investasi yang tepat

Dengan memasukkan kategori aset dengan hasil investasi yang bergerak naik turun di bawah kondisi pasar yang berbeda dalam portofolio, seorang investor dapat membantu melindungi dari kerugian yang signifikan.

Dengan berinvestasi di lebih dari satu kategori aset, kamu akan mengurangi risiko kehilangan uang dan pengembalian investasi keseluruhan portofolio kamu akan berjalan lebih mulus.

Jika pengembalian investasi satu kategori aset turun, kamu akan berada dalam posisi untuk mengatasi kerugian.

Selain itu, alokasi aset penting karena berdampak besar pada apakah kamu akan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Jika kamu tidak menyertakan risiko yang cukup dalam portofolio, apa yang kamu investasikan mungkin tidak menghasilkan pengembalian yang cukup besar untuk memenuhi tujuan.

Misalnya, jika kamu menabung untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau kuliah, sebagian besar ahli keuangan setuju bahwa kamu mungkin perlu menyertakan setidaknya beberapa saham atau reksa dana saham ke dalam portofolio.

4. Berhati-hatilah jika kamu melakukan investasi besar-besaran

Salah satu cara paling penting untuk mengurangi risiko investasi adalah dengan mendiversifikasi investasi kamu. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.

Dengan memilih kelompok investasi yang tepat dalam kategori aset, kamu mungkin dapat membatasi kerugian dan mengurangi fluktuasi hasil investasi tanpa mengorbankan terlalu banyak potensi keuntungan.

Kamu juga akan dihadapkan pada risiko investasi yang signifikan jika berinvestasi besar-besaran pada saham perusahaan atau saham individual apa pun. Jika saham itu berkinerja buruk atau perusahaan bangkrut, kamu mungkin akan kehilangan banyak uang (dan mungkin juga pekerjaan).

5. Buat dan pertahankan dana darurat

Sebagian besar investor cerdas memasukkan cukup uang ke dalam produk tabungan untuk menutupi keadaan darurat, seperti pengangguran yang mendadak.

Beberapa orang juga memastikan bahwa mereka memiliki tabungan hingga enam bulan dari pendapatan mereka sehingga mereka tahu itu akan benar-benar ada untuk mereka saat mereka membutuhkannya.

Buat dana darurat jika kamu belum punya karena hal itu sangat penting meski kamu tidak berinvestasi.

Dengarkan obrolan selengkapnya dalam siniar CUAN bersama Nailul Huda di Spotify.

Kamu juga dapat mengikuti siniarnya agar tidak tertinggal informasi tentang finansial, keuangan, dan investasi, yang bisa diakses melalui tautan berikut .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.