17 Agustus 2022 15:30 WIB
Muncul petisi online yang mendesak pemerintahan Volodymyr Zelensky untuk mengijinkan pria-pria di Ukraina untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, di tengah pemberlakuan status darurat militer
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah mengumumkan bahwa pria Ukraina tanpa pengalaman militer akan dilarang meninggalkan negara itu selama status darurat militer masih diberlakukan. Pernyataan itu diposting di situs web presiden pada hari Senin awal pekan ini, sebagai tanggapan atas petisi yang mendesak agar pria Ukraina berusia antara 18 dan 60 tahun diizinkan bepergian ke luar negeri.
Petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 27.000 orang tersebut mengatakan banyak pria Ukraina tidak layak untuk dinas militer tetapi masih bisa berkontribusi terhadap negara di bidang lain. Penulis petisi berpendapat bahwa jika orang-orang ini diizinkan bekerja di luar negeri, mereka dapat membantu para pengungsi asal Ukraina dan mengirim kembali uang untuk membantu pasukan militer. Ia juga menambahkan bahwa militer Ukraina sudah memiliki cukup banyak personil yang terampil.
“Pertempuran harus dilakukan oleh orang-orang yang berbadan sehat. Kami memiliki banyak spesialis IT, sosial, kreatif, teknis, dan lainnya yang dapat berjuang di (sektor) depan informasi dan lebih berguna bekerja di luar negeri, membantu para pengungsi kami dan mendukung tentara dengan dana yang diperoleh,” bunyi petisi tersebut.
Sikap AS dalam Konflik Ukraina Bisa Tingkatkan Resiko Terjadinya Perang Nuklir dengan Rusia
Penulis mengklaim bahwa pembatasan perjalanan Kiev yang ditujukan untuk kategori warga negara tertentu menyerupai “praktik Soviet, yang [Ukraina] secara bertahap disingkirkan,” dan menawarkan contoh Estonia, yang hanya melarang perjalanan ke mereka yang menjadi subyek proses pidana.
“Oleh karena itu, kami meminta presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, untuk mengizinkan pria berusia 18-60 tahun yang tidak memiliki pengalaman militer dan memiliki kebugaran terbatas untuk bepergian ke luar negeri,” petisi itu menyimpulkan.
Menurut hukum Ukraina, jika sebuah petisi online menerima lebih dari 25.000 tanda tangan, presiden harus mengeluarkan tanggapan. Zelensky menjawab dengan menunjuk pada Pasal 64 konstitusi, yang menyatakan bahwa kebebasan bergerak dapat dibatasi untuk warga negara Ukraina dalam keadaan darurat atau pemberlakuan darurat militer.
Warsawa Desak Ukraina Akui Lakukan Genosida terhadap Etnis Polandia
Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.