Warga Sipil – Personel Badan Pencarian dan Pertolongan Nias (Basarnas Nias) melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap tujuh penumpang “speed boat”, termasuk warga negara asing (WNA) asalhAustralia, yang diduga hilang di perairan Sarang Alu dan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
“Pencarian ini kita lakukan setelah menerima informasi kecelakaan satu ‘speed boat’ kayu dengan tujuh penumpang, terdiri dari empat orang asing, tiga WNI yang hilang kontak,” kata Kepala Basarnas Nias Octavianto dalam taklimat media yang diterima ANTARA di Meulaboh, Aceh, Senin siang.
Adapun data korban yang diduga mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil adalah beberapa warga negara asing (WNA) di antaranya Elliot Foote, Steph Weisse, , Will Teagledan C Jordan Short.
Kemudian terdapat sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban di antaranya Yunardi Ardi (manajer),FivandanKibal masing-masing sebagai kru.
Octavianto mengatakan sebelum kecelakaan terjadi, rombongan wisatawan tersebut diberangkatkan menggunakan dua unit speed boat kayu pada tanggal 13 Agustus 2023, diberangkatkan 10 penumpang dan 7 penumpang dari Nias Utara menuju Pulau Pinang, Kabupaten Aceh Singkil.
Rombongan merupakan wisatawan yang hendak berlibur ke Pinang Resort, dengan rincian 12 WNA Australia dan 5 WNI.
Iamengatakan speed boat berangkat sekitar pukul 15.00 WIB pada Ahad (13/8) dari Nias Utara dan sempat mengalami kendala cuaca buruk, sehingga satu speed boat dengan 10 penumpang memutuskan untuk berlindung di Pulau Sarang Alu, Aceh Singkil.
Sedangkan satu speed boat lainnya dengan 7 penumpang memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.
Pada Ahad (13/8) malam, kata dia, pihak Pinang Resort melaporkan bahwaspeed boat dengan 10 penumpang sudah tiba di Pulau Pinang, Aceh Singkil.
Sementara satu speed boat lainnya dengan 7 penumpang belum sampai ke lokasi yang dituju.
“Setelah menerima laporan tersebut, sekira pukul 08.04 WIB pagi, kami langsung menggerakkan personel menuju ke lokasi kejadian dengan menggunakan KN SAR Nakula 230 dan RIB 04 Nias untuk melakukan operasi pencarian,” katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Pulau Banyak dan Panglima Laut Pulau Banyak, Aceh Singkil terkait posisi terakhir dan keadaan korban, demikian Octavianto.