Warga Sipil – Tim Materials and Membranes Research Group (M2ReG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menciptakan alat filtrasi membran untuk menghasilkan air bersih yang kini banyak dipasang di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Dalam satu kali produksi bisa menampung 1.200 liter air bersih, sehingga air yang telah dilewatkan filtrasi membran bisa langsung disalurkan ke warga,” kata Prof Muthia Elma, pendiri M2ReG di Banjarbaru, Senin.
Dia mengaku bersyukur alat filtrasi membran sudah terpasang di empat titik pada di kabupaten dan kota di Kalsel.
Wilayah yang sudah terpasang alat filtrasi membran untuk air bersih itu, yakni di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Desa Puntik dan Desa Tinggiran II Luar, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala serta Desa Kelampaian Ulu di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Muthia mengemukakan pemasangan alat disertai pemantauan oleh timnya selama enam bulan untuk dipastikan proses produksi air bersih tidak berhenti.
“Tentunya kami melakukan pemeliharaan alat dan sosialisasi kembali alat filtrasi membran agar semakin banyak warga yang mendapatkan air bersih,” ujar Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM itu.
Apalagi, lanjutnya, memasuki musim kemarau diharapkan dengan adanya alat filtrasi membran ini warga tidak mengalami krisis air bersih dan kebutuhan air bersih sehari-hari bisa tercukupi.
Pemasangan alat filtrasi itu termasuk program pengabdian kepada masyarakat (PKM) oleh mahasiswa dan dosen ULM di berbagai wilayah Kalsel atas dasar kepedulian terhadap ketersediaan air bersih bagi warga.
Selama ini warga Desa Tinggiran II Luar umumnya memakai air sungai yang berwarna kuning dan keruh untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari. Sedangkan untuk air minum dan memasak, warga harus membeli air bersih dari desa yang berada di seberang sungai.
Hal ini sering menjadi kendala bagi warga, karena harga air bersih per jerigen semakin mahal, karena akses transportasi penyaluran airnya tak mudah, sehingga warga antusias menerima bantuan alat filtrasi membran, bahkan didukung oleh aparatur desa yang menyediakan orang sebagai operator khusus untuk memproduksi air bersih.