Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Wantiknas) Ilham Akbar Habibie menegaskan pentingnya kelompok pekerja atau buruh di Indonesia menguasai teknologi dan inovasi.
Bahkan hal tersebut menjadi keharusan jika ingin terus bersaing dalam era revolusi industri keempat yang saat ini sedang berlangsung.
Hal itu ditegaskan Ilham saat menerima kunjungan delegasi aktivis buruh pengurus DPP KSPSI beberapa waktu lalu.
“Pada era revolusi industri 4.0 dengan teknologi dan inovasi digital sebagai trademark harus memunculkan generasi pekerja yang menguasai teknologi dan inovasi. Ini suatu keharusan,” kata Ilham seperti dikutip dari YouTube Channel Ilham Habibie, Senin (12/9/2022).
Baca juga: Ekonom: Jemput Bola Calon Investor Perlu Diimbangi Perbaikan Iklim Investasi
Menurut Putra Presiden ke-3 RI ini, banyak pekerjaan hilang karena teknologi dan imbasnya pemangkasan tenaga kerja tidak terhindarkan.
“Ini adalah juga upaya kita agar pekerja Indonesia dapat bersaing dengan pekerja dari negara lain,” ucap Ilham.
Ilham juga berharap agar jaminan sosial pekerja di Indonesia bisa dikelola dengan baik. Termasuk tata kelola upah, jaminan sosial maupun pensiun.
“Ini menurut saya elemen yang saat ini perlu kita dorong. Kalau semua ini berjalan baik maka kualitas pekerja kita juga akan semakin baik, makin kompetitif, dan makin punya daya saing serta posisi tawar bagus,” ujarnya.
Baca juga: Pelanggan Listrik Golongan 450 VA Akan Dihapus, Naik ke 900 VA Tak Perlu Tambah Biaya
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum KSPSI Arnod Sihite Arnod mendorong pemerintah segera membentuk Tripartit di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) antara pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja.
Sehingga sejak dini dapat diambil langkah-langkah antisipasi akibat imbas transisi energi bagi buruh atau pekerja.
“Kami tentu saja memberi apresiasi atas keterbukaan Pak Ilham yang ikut mendukung gerakan buruh Indonesia lebih maju. Harapannya silaturahmi ini bisa menghasilkan kerjasama antara KSPSI dengan lembaga yang beliau pimpin khususnya dalam konteks skill up para pekerja pada bidang teknologi, inovasi dan kreativitas,” ujar Ketua Umum PP FSP PPMI-KSPSI tersebut.
Ditambahkan Arnod penguasaan teknologi dan inovasi menjadi tantangan buruh saat ini.
Hal itu yang juga membuat lemahnya daya tawar buruh termasuk dibandingkan dengan pekerja dari negara lain.
“Kami tentu punya komitmen untuk pelan-pelan membenah ini. Ruang kreasi teknologi dan inovasi memang terbuka lebar yang akan kami dorong terus agar pekerja kita segera naik kelas. Harapannya Pak Ilham tentu bisa banyak bersinergi dengan kami demi kualitas buruh Indonesia semakin baik,” tandas Arnod.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.