Bisnis  

Shin Tae-yong pahami kendala klub dalam melepas pemain timnas

Warga Sipil – Pelatih tim nasional U-23 Shin Tae-yong memahami kendala yang dihadapi klub-klub untuk melepas sejumlah pemainnya untuk bergabung mengikuti pemusatan latihan jelang Piala AFF U-23.

“Saya bisa mengerti dari pelatih klub-klub seperti apa, karena mempunyai target masing-masing dan prestasi di liga, apalagi pemain yang dipanggil merupakan pemain inti di tim mereka,” kata pelatih Shin usai memimpin latihan di Lapangan Latihan A komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.

Dalam latihan perdana timnas U-23, hanya diikuti 17 dari total 23 pemain yang dipanggil pelatih Shin. Dengan demikian terdapat enam pemain yang belum mengikuti pemusatan latihan tersebut.

Piala AFF U-23 akan berlangsung pada 17-26 Agustus. Pada periode tersebut, klub-klub masih menjalani kompetisi Liga 1 reguler.

Dengan situasi yang dihadapi saat ini, Shin memilih untuk fokus pada persiapan tim saja. Apalagi menurut pria asal Korea Selatan itu, pemusatan latihan juga dilakukan untuk mencari pemain untuk ajang kualifikasi Piala Asia U-23.

“Saya tidak mau stres karena pemain yang belum datang, persiapan ini akan fokus ke kualifikasi Piala Asia U-23 September, dengan pemain yang ada saya akan coba memaksimalkan, dan akan cari juga pemain yang baru untuk kualifikasi Piala Asia U-23,” ujar mantan pelatih timnas Korea Selatan itu.

Dengan waktu persiapan yang mepet, Shin lebih mengintensifkan latihan organisasi, dan sedikit menurunkan tensi latihan fisik.

Selain itu, Shin mengakui bahwa dirinya juga belum mempelajari kemampuan terkini timnas Malaysia dan Timor Leste, yang akan dihadapi timnas Indonesia di Grup B Piala AFF U-23.

Terakhir, Shin memiliki pendapat pribadi tentang kompetisi Piala AFF U-23, yang dinilainya justru akan mengganggu jalannya kompetisi Liga 1.

“Pemain-pemain U-23 itu pasti banyak yang bermain di Liga 1 dan tim inti juga di klub mereka masing-masing. Dengan adanya turnamen AFF U-23 ini ya sebenarnya merugikan liga dan mengganggu perkembangan sepak bola sebuah negara,” tutur Shin.

“Untuk U-20 oke karena mereka memang harus banyak bertanding, agar bertambah pengalaman di turnamen-turnamen internasional. Tetapi untuk U-23 saya berharap tidak ada lagi untuk ke depannya,” imbuhnya.