Selasa Sore Rupiah Ditutup Makin Melemah ke Level Rp14.768

Selasa Sore Rupiah Ditutup Makin Melemah ke Level Rp14.768

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di level Rp14.768 pada Selasa sore (16/8/2022).

Sebelumnya pada penutupan kemarin (15/8/2022), mata uang Garuda berada di level Rp14.741 per dolar AS.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain termasuk Rupiah, dipengaruhi adanya faktor eksternal dan internal.

Untuk faktor eksternal, dolar menguat terhadap mata uang lainnya di Selasa, karena penurunan suku bunga yang mengejutkan oleh bank sentral serta data produksi industri China yang secara signifikan lebih lemah dari perkiraan.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas lesunya permintaan memicu kekhawatiran resesi.

Tawaran keamanan global didorong oleh serangkaian indikator ekonomi dunia yang lemah. Pada hari Senin, data menunjukkan kepercayaan pembangun rumah keluarga tunggal AS dan aktivitas pabrik negara bagian New York turun pada Agustus ke level terendah sejak dekat awal pandemi Covid-19.

Sebagai tambahan informasi, data industri China berada di bawah ekspektasi yakni tumbuh 3,8 persen pada bulan Juli 2022. Padahal sebelumnya ekspektasi mengatakan 4,6 persen, dan juga lebih rendah dari angka Juni sebesar 3,9 persen.

Baca juga: Selasa Pagi, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS di Level Rp14.774

Data tersebut dampak dari adanya lockdown Covid-19 di seluruh negeri, yang telah sangat menghambat pertumbuhan ekonomi tahun ini.

“Pasar China telah menderita sebagai akibatnya, sejumlah analis menurunkan prospek mereka untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini,” papar Ibrahim kepada Tribunnews, Selasa (16/8/2021).

Sementara untuk faktor eksternal, pelemahan Rupiah terpengaruh sentimen Pemerintah Indonesia telah sigap dalam menyikapi ancaman krisis.

Baca juga: Senin Sore Rupiah Makin Melemah Terhadap Dolar AS, Turun ke Level Rp 14.741

Pasalnya, pada bulan September 2022, Indonesia diprediksi akan menghadapi hiperinflasi dengan angka inflasi pada kisaran 10 sampai 12 persen, yang disebabkan oleh laju kenaikan harga pangan dan energi yang semakin membebani masyarakat.

Dengan demikian, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada esok akan mengalami fluktuasi di rentang Rp14.750 hingga Rp14.820.

“Untuk perdagangan Kamis, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.750 hingga Rp14.820.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.