Pujian Wapres Maruf Amin untuk Buku Majelis Hukama Muslimin: Imun Anak Muda dari Ide Ekstremis

Pujian Wapres Maruf Amin untuk Buku Majelis Hukama Muslimin: Imun Anak Muda dari Ide Ekstremis

Pujian Wapres Maruf Amin untuk Buku Majelis Hukama Muslimin: Imun Anak Muda dari Ide Ekstremis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin memuji buku-buku yang dihadirkan Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2022 di Jakarta.

KH Ma’ruf Amin menilai buku-buku MHM dari ulama Al-Azhar dan dunia Islam, membawa pesan moderasi beragama, terutama buku dan tulisan Imam Akbar Ahmed Al-Thayyeb.

“Saya berharap publikasi Majelis Hukama Muslimin akan berkontribusi untuk mengimunisasi pemuda dan bangsa Islam dari ide-ide ekstremis, dan mengatasi fenomena Islamophobia (kebencian terhadap Islam),” kata Maruf Amin, di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, MHM menyajikan buku yang membawa pesan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan, cinta, perdamaian, dan hidup berdampingan di antara semua manusia.

Baca juga: Wapres Maruf Minta Seniman Muslim Bantu Bentengi Bangsa dari Budaya Destruktif

Di antara publikasi terbitan MHM yang paling menonjol adalah Buku “Al-Qawl al-Thayyib” (“القول الطيب”) karya Imam Akbar, Prof. Ahmed Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar, Ketua MHM. Ada juga buku “Al-Imam wal Baaba wa al-Thariiq al-Shu’b: Syahaadah ‘Ala Miiladi Watsiqah al-Ukhuwwah al-Islaamiyah” (“الإمام والبابا والطريق الصعب.. شهادة على ميلاد وثيقة الأخوة الإنسانية”) karya Kanselor Mohamed Abdel Salam, Sekretaris Jenderal MHM.

Buku-buku penting lainnya antara lain:
1. Al-Fataawa wa Dhawaabithuha wa Masuuliyyatul Mufty wal Mustafty (“الفتوى وضوابطها ومسؤولية المفتي والمستفتي”) karya Prof. Dr. Ahmed Ma’bed Abdel Karim, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar;

2. Qawlun fit-Tajdiid (“قول في التجديد”), karya Prof. Dr. Hassan Al-Shafei, anggota MHM;

3. Al-Hub fil-Quranil Kariim (“الحب في القرآن الكريم”) karya Pangeran Ghazi Al-Hashimi, anggota MHM

4. Al-Syarqu wal Gharbu, Hal Yajtami’ani (“الشرق والغرب هل يجتمعان”) karya Muhammad Arafah

5. Manahij Al-Tafkiir fil ‘Aqiidah (“مناهج التفكير في العقيدة”) karya Imad Khafaji

6. Al-Fikru Al-Diny wa Qadhaya al-‘Ashr (“الفكر الديني وقضايا العصر”) karya Prof. Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar, dan anggota MHM.

Majelis Hukama Muslimin adalah sebuah lembaga independen lintas negara yang didirikan pada 19 Juli 2014. 

Misi didirikannya MHM adalah mengukuhkan perdamaian dan menciptakan rasa aman pada masyarakat muslim. 

Lembaga yang berkedudukan di Abu Dhabi ini beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh.
MHM berupaya menyatukan umat Islam dan meredam konflik yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip dasar Islam toleran yang dialami oleh Dunia Islam sejak beberapa dekade terakhir.

Wapres hadir atas undangan Majelis Hukama Muslimin (MHM) untuk menyampaikan _keynote speech_ apda dialog tentang Aspek Kemanusiaan dalam Peradaban Islam. Hadir juga sebagai narasumber, Prof Dr M Quraish Shihab, MA (Menag 1998), Dr (HC) Lukman Hakim Saifuddin (Menag 2014 – 2019), dan Dr TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB 2008 – 2018). (*)


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.