Warga Sipil – Sebanyak 15 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan ke-18 Kementerian Kesehatan RI melakukan visitasi kepemimpinan nasional (VKN), salah satunya belajar tentang Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) di Kota Mojokerto, Jawa Timur.Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Senin, mengatakan terdapat 176 inovasi yang telah terdaftar di Kemendagri dan salah satu inovasi yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan adalah Gayatri.“Gayatri ini kami jadikan sebagai aplikasi yang sejak 2019 sebagai embrio untuk menjadi satu data Kota Mojokerto. Belum ada Perpres tentang Satu Data Indonesia, tapi kami sudah menginisiasi melalui Gayatri, satu data bidang kesehatan dulu, kemudian setiap tahun kita upgrade, kita kembangkan fitur-fitur baru, kita integrasikan lintas data,” kata Ning Ita sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan saat pandemi COVID-19, Gayatri dikembangkan menjadi Gayatri Kendali COVID-19.“Dengan Gayatri Kendali COVID-19, kami bisa mencapai vaksinasi tercepat di Jawa Timur dan pengendalian COVID-19 kami juga sangat baik. Seluruh Forkopimda yang menjadi Satgas COVID-19, kami buatkan dashboard masing-masing, sehingga bisa memantau secara real time,” tuturnya.Lebih lanjut, ia mengatakan setelah pandemi, Gayatri dikembangkan untuk manajemen pengelolaan stunting guna mewujudkan cita-cita Kota Mojokerto dalam dua tahun ke depan harus bisa nol stunting baru.”Kami memanfaatkan 1.621 kader yang tersebar di 18 kelurahan se-Kota Mojokerto, yang tugasnya memantau langsung di masing-masing lingkungan termasuk memasukkan data ke aplikasi Gayatri,” ujarnya
Dalam Gayatri, juga terintegrasi dengan data rekam medis menjadi dasar untuk membuat keputusan strategis terkait penyakit apa yang paling banyak menjangkit di masyarakat, sehingga upaya-upaya untuk penentuan kebijakan dalam penyelesaian persoalan yang berhubungan dengan kesehatan ini bisa dilakukan secara cepat dan tepat.Mewakili para peserta visitasi Widyaiswara Utama Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BPPK), Margaretha Yuliani menyampaikan bahwa dalam visitasi ini para peserta melakukan lesson learn keunggulan kompetitif yang sudah ada di Kota Mojokerto, termasuk tentang Gayatri.“Keunggulan-keunggulan itu yang akan dipelajari oleh peserta bagaimana SDM-nya, transformasi SDM kesehatannya seperti apa, sehingga keunggulan kompetitif itu bisa terwujud,” kata Margareta.
Ia menjelaskan dalam visitasi ini peserta akan melihat bagaimana penerapan kepemimpinan strategis, bagaimana manajemen strategisnya dari sisi pembelajaran yang sudah didapatkan, sehingga menjadi lesson learn.“Mudah-mudahan para peserta bisa melihat secara sensitif, memberikan masukan-masukan yang bisa berguna bagi Kota Mojokerto,” ucapnya.Visitasi berlangsung selama dua hari (14-15 Agustus 2023), dimana nantinya para peserta, selain harus menyusun laporan secara individu dan kelompok, juga harus memberikan rekomendasi dan ringkasan kebijakan untuk Pemerintah Kota Mojokerto.